Suatu saat ibu saya mengajak saya untuk berbelanja bersamanya karena dia Membutuhkan sebuah gaun yang baru. Saya sebenarnya tidak suka pergi Berbelanja bersama dengan orang lain, Dan saya bukanlah orang yang sabar, Tetapi walaupun demikian kami berangkat juga ke pusat perbelanjaan tersebut.
Kami mengunjungi setiap toko yang menyediakan gaun wanita, Dan ibu saya Mencoba gaun demi gaun Dan mengembalikan semuanya. Seiring Hari yang Berlalu, saya mulai lelah Dan ibu saya mulai frustasi.
Akhirnya pada toko terakhir yang kami kunjungi, ibu saya mencoba satu stel Gaun biru yang cantik terdiri dari tiga helai. Pada blusnya terdapat sejenis Tali di bagian tepi lehernya, Dan karena ketidaksabaran saya, maka untuk Kali ini saya ikut masuk Dan berdiri bersama ibu saya dalam ruang ganti Pakaian, saya melihat bagaimana IA mencoba pakaian tersebut, Dan dengan Susah mencoba untuk mengikat talinya. Ternyata, tangan-tangannya sudah mulai Dilumpuhkan oleh penyakit radang sendi Dan sebab itu dia tidak dapat
Melakukannya, seketika ketidaksabaran saya digantikan oleh suatu rasa Kasihan yang dalam kepadanya. Saya berbalik pergi Dan mencoba menyembunyikan Air Mata yang keluar tanpa saya sadari. Setelah saya mendapatkan ketenangan Lagi, saya kembali masuk ke kamar ganti untuk mengikatkan tali gaun Tersebut.
Pakaian ini begitu indah,Dan dia membelinya.
Perjalanan belanja Kami telah berakhir, tetapi kejadian tersebut terukir Dan tidak dapat Terlupakan dari ingatan saya.
Sepanjang sisa Hari itu, pikiran saya tetap saja kembali pada saat berada di Dalam ruang ganti pakaian tersebut Dan terbayang tangan ibu saya yang sedang Berusaha mengikat tali blusnya.
Kedua tangan yang penuh dengan kasih, yang pernah menyuapi saya, memandikan Saya, memakaikan baju, membelai Dan memeluk saya, Dan terlebih dari Semuanya, berdoa untuk saya, sekarang tangan itu telah menyentuh hati saya Dengan cara yang paling membekas dalam hati saya.
Kemudian pada sore harinya, saya pergi ke kamar ibu saya, mengambil Tangannya, menciumnya ... Dan yang membuatnya terkejut,memberitahukannya Bahwa bagi saya kedua tangan tersebut adalah tangan yang paling indah di Dunia ini. Saya sangat bersyukur bahwa Allah telah membuat saya dapat Melihat dengan Mata baru, betapa bernilai Dan berharganya kasih sayang yang Penuh pengorbanan dari seorang ibu. Saya hanya dapat berdoa bahwa suatu Hari Kelak tangan saya Dan hati saya akan memiliki keindahannya tersendiri.
Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Allah yang begitu agung, Tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ibu... With Love To All Mother.
Note: Berbahagialah yang masih memiliki Ibu. Dan lakukanlah yang terbaik Untuknya..
" Lakukanlah yang Terindah Dan Terbaik yang Anda dapat persembahkan Untuknya "
Jika Anda suka dengan cerita ini klik "LIKE / SUKA"
"JIKA KAMU MENCINTAI IBUMU KIRIMLAH CERITA INI KEPADA ORANG LAIN, AGAR SELURUH ORANG DIDUNIA INI DAPAT MENCINTAI DAN MENYAYANGI IBUNYA"
LIKE THIS → Ayat-Ayat Cinta
___________________________
Subhanallah.. TERHARU BACA CERITA INI.. baca yuk artikel selengkapnya
Di page ini : Lautan Cinta penuh Berkah
Insya Allah bisa bermanfa'at
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Ar-Ra'd 13 : 28)
Tuesday, April 23, 2013
KISAH NYATA ANAK YATIM DAN LUKISAN IBUNYA
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
Gambar yang menyayat hati ini diambil dari salah sebuah rumah anak yatim piatu di Palestina, yang menunjukkan seorang anak yatim melukis gambar ibunya di atas lantai dan tidur dipangkuannya, dalam usaha untuk mendapatkan kasih sayang dan belas kasihan seorang ibu. – nourislam.com
Tak bisa terbayangkan, berapa banyak tetesan air mata anak ini tumpah untuk sekedar melukis gambar ibunya ini di lantai sebelum ia tidur. Hanya gambaran ibunya dalam benaknya saja, sebab foto pun tak sempat ia simpan dan miliki, entah kemana tersebab perang. Tergambar wajah ibunya yang sedang tersenyum, sambil tertulis di samping gambarnya tulisan yang berbunyi, mama.
Kisah seorang anak kecil yang melukis Ibunya pada sebuah lantai ini menggambarkan kepedihan seorang anak yang begitu merindukan kasih sayang seorang Ibu, Ibu anak ini meninggal dalam sebuah peperangan dinegeri para Nabi palestin.
Sang anak tinggal disebuah rumah yatim piatu di palestina yang mungkin dirumah yatim ini banyak anak-anak yang menjadi korban ditinggal orangtuanya akibat perang yang tiada berkesudahan antara palestina dan israel.
Mereka adalah anak-anak korban kebiadaban israel, mereka anak-anak yang tiada tahu menahu apa yang membuat mereka jadi korban perang yang begitu kejam itu, mereka hanya ingin hidup damai layaknya anak-anak yang lain.
Bagi anak-anak yang masih memiliki kedua orang tua syukurilah dengan sebenar-benarnya, jangan sia-siakan pengorbanan dan kasih sayang mereka, berbaktilah dengan sepenuh jiwa raga kita, baik dengan doa untuk kebaikan kedua orang tua maupun dengan pembuktian pemelihaaraan kita sebagai anak dihari tua kedua orang tua, Ibu Bapak kita, jangan sia-siakan.
Berbaktilah pada orang tua kita, datangilah mereka untuk mintakan keridhaan dan pintu maafnya selama nafas mereka masih ada, ukirlah senyum di wajah mereka, kemudian berlaku lemah lembutlah kepada anak-anak yatim dan dhu’afà, santunilah mereka, karena hampir-hampir saja syurga berada di sekitar mereka sebagaimana sabda Nabi kita tercinta.
Ingatlah bantu mereka anak-anak korban perang Palestina, Suriah dan lainnya dengan cara sisihkan sebagaian harta kita buat mereka, mereka perlu hidup layaknya anak anak yang memiliki Ibu Bapak. Mereka juga mempunyai perasaan yang sama seperti kita, hanya saja mereka tak punya tempat untuk berlindung dan berteduh dalam sebuah kasih sayang, dan jika kita diberi kemampuan oleh Allàh Ta’àlà mari menjadi Ibu dan Bapak bagi mereka, kalau bukan kita siapa lagi.
.. Rabbighfirli wa liwàlidayya warhumà kamà rabbayànà shaghìrà, allàhumma a’izzal Islàm wal muslimìn wanshuril ikhwànanàl mustadh’afìna wal mujàhidìna fì kulli makàn Yà ‘Azìz Yà Qahhàr Yà Rabbal ‘àlamìn .…
SUMBER :
http://gizanherbal,wordpress,com/2013/03/21/kisah-anak-yatim-dan-lukisan-ibunya/
Wallahu’alam bishshawab, ..
~ o ~
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
GABUNG YUK di FP “Lautan Cinta penuh Berkah“ ada banyak kata HIKMAH, RENUNGAN dan MOTIVASI
Beritahukan info page “Strawberry“ ini kpd temanmu dgn klik ''share/bagikan'' artikel ini,Semoga kebaikan akan terus tersampaikan
KETUKAN PINTU DI MALAM PENGANTIN
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
Kisah seorang gadis muslimah yang menjaga kehormatannya, menutup wajahnya dengan cadar, komitmen dengan agamanya dan begitu mulia budi pekertinya. Dengan karunia dan pengaturan-Nya, Allah lalu mengaruniakannya dengan seorang pria muslim tanpa ia harus menyingkap wajah dan kedua tangannya, atau anggota tubuhnya yang lain sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian pemudi hari ini yang mengaku modern, berbicara bebas, tersenyum dan tertawa di depan kaum pria tanpa beban sama sekali...
Dan tibalah saatnya melewati malam pertama. Kedua pengantin baru itupun masuk ke rumah mereka. Sang istri menghidangkan makan malam untuk suami, dan keduanya pun berkumpul bersama di meja makan.
Tiba-tiba keduanya mendengar suara pintu yang diketuk. Sang suami merasa terganggu dengan itu dan dengan marah ia berkata: "Siapa itu yang datang disaat seperti ini?!"
Sang istri segera berdiri untuk membuka pintu. Di balik pintu ia berdiri dan bertanya: "Siapakah gerangan di balik pintu?"
Sebuah suara dari balik pintu pun menjawab: "Seorang peminta-minta mohon diberi sedikit makanan?"
Sang istri itu kembali menemui suaminya. Sang suami segera saja bertanya: "Siapakah yang di pintu itu?"
"Hanya seorang peminta-minta yang meminta sedikit makanan...," jawab istri.
Mendengar itu, sang suami tiba-tiba sangat marah. "Apakah orang ini yang mengganggu waktu istirahat kita dan di malam pertama pernikahan kita??!!"
Laki-laki itu segera saja keluar, dan tanpa basa-basi ia memukul tukang minta-minta itu tanpa ampun. Lalu setelah itu, ia mengusir laki-laki malang itu dengan penuh penghinaan.
Pria peminta-minta itupun keluar meninggalkan pekarangan rumah mereka, dan ia masih dalam rasa laparnya yang sangat dalam ditambah luka-luka yang memenuhi sekujur tubuhnya. Dan bukan hanya sekujur tubuhnya, namun juga seluruh kehormatannya...
Lalu pria pengantin baru itu kembali menemui istrinya. Namun perasaannya sudah sangat tidak enak akibat kejadian yang tiba-tiba saja membuyarkan kenikmatan bermesraan berdua bersama istrinya...
Dan tiba-tiba saja, laki-laki ini berubah seperti orang yang kesetanan. Dunia tiba-tiba menjadi sempit dalam perasaannya. Ia keluar dari rumahnya sambil berteriak-teriak seperti orang gila. Ia pergi begitu saja meninggalkan istrinya yang bingung dan ketakutan menyaksikan pemandangan mengerikan yang dialami suaminya, yang tiba-tiba saja meninggalkannya di malam pertama, bulan madunya. Tapi itulah kehendak Allah...
LIMA BELAS TAHUN KEMUDIAN...
Wanita itu sungguh luar biasa. Selama itu ia bertahan dan bersabar. Selama 15 tahun itu, ia tak lagi tahu kemana suaminya pergi dan menghilang. Yah, sejak peristiwa yang sangat menakutkan di malam pertama pernikahan mereka...
15 tahun ia rasa telah cukup.Ia sudah kehilangan harapan. Maka ketika seorang pria datang untuk melamarnya, ia pun menerima lamaran itu. Dan terjadilah kembali sebuah pernikahan dalam hidupnya.
Dan di malam pertama pernikahan mereka, kedua insan yang baru saja terikat dalam ikatan cinta pernikahan itupun duduk bersama di depan meja makan untuk makan malam...
Baru saja mereka akan menikmati hidangan malam itu, tiba-tiba mereka mendengar suara pintu diketuk oleh seseorang. Sang suami pun mengatakan kepada wanita itu: "Istriku, pergilah dan coba lihat siapakah gerangan yang mengetuk pintu rumah kita?"
Wanita itu pun berdiri dan mendekati pintu. Dari balik pintu ia bertanya: "Siapakah gerangan di balik pintu itu?"
"Seorang peminta-minta, Nyonya. Saya kelaparan, saya minta sedikit saja makanan Nyonya," jawab seorang pria dengan suara yang sangat lemah.
Wanita itupun kembali menemui suaminya. Dan ketika suaminya menanyakan siapa yang di balik pintu itu, ia pun menjelaskan bahwa ada seorang peminta-minta yang kelaparan dan meminta sedikit makanan.
Dengan tersenyum, sang suami mengangkat hidangan yang ada di meja dan mengatakan kepada istrinya: "Baiklah, bawakan untuknya semua makanan ini, dan biarkanlah ia makan sampai ia merasa kenyang. Jika ada yang tersisa, barulah kita akan memakannya, istriku..."
Wanita itupun segera menjalankan apa yang diperintah oleh suaminya. Ia pun membawakan makanan itu kepada pria peminta-minta itu...
Namun tiba-tiba saja, wanita itu kembali dengan tangisan yang tersedu-sedu...
Sang suami bertanya penuh keheranan: "Ada apa denganmu istriku? Mengapa engkau menangis? Apa yang telah terjadi? Apakah peminta-minta itu mengganggumu?"
Dengan air mata yang terus bercucuran wanita itu menjawab: "Tidak, suamiku..."
"Apakah ia mencacimu?"
Wanita itu menjawab: "Tidak, suamiku..."
"Apakah ia menyakitimu?" tanya suaminya sekali lagi.
"Sama sekali tidak, wahai suamiku," jawabnya tetap sama.
"Lalu mengapa engkau menangis, istriku?" tanya sang suami semakin heran.
Wanita itu pun mulai menjelaskan sebab tangisannya itu:
"Pria peminta-minta yang duduk dan sedang menikmati makanan di depan pintu rumahmu itu adalah pria yang 15 tahun yang lalu pernah menjadi suamiku. Waktu itu, dimalam pertama pernikahanku, seorang peminta-minta datang mengetuk-ngetuk pintu rumah kami. Lalu suamiku keluar menemui dan memukul pria malang itu dengan sangat menyakitkan. Tidak hanya itu, ia kemudian mengusirnya pergi. Setelah itu ia kembali menemuiku di dalam rumah, namun tiba-tiba saja ia seperti kemasukan setan atau jin. Tiba-tiba saja ia keluar seperti orang gila dan pergi tanpa ia tahu kemana ia harus pergi. Dan sejak saat itu, aku tak pernah melihatnya hingga hari ini, dan ternyata dia telah menjadi seorang peminta-minta..."
Dan tiba-tiba saja, sekarang giliran sang suami yang menangis sejadi-jadinya. Kini wanita itu yang penuh keheranan: "Mengapa engkau menangis, suamiku?"
"Apakah engkau kenal dengan siapa pria peminta-minta yang dipukuli oleh suamimu pada malam itu?" tanya pria itu pada istrinya.
"Siapakah dia, suamiku?"
"Akulah pria peminta-minta itu...," jawab sang suami.
Subhanallah, benar-benar Maha Suci Allah, Tuhan Yang Maha Perkasa dan Maha Kuasa untuk memberikan balasan yang setimpal. Yang telah membalaskan dendam hamba-Nya yang fakir dan miskin, yang datang dengan kepala tertunduk malu meminta-minta kepada orang lain, sementara rasa lapar memenuhi rongga-rongga tubuhnya. Lalu penderitaan itu ditambah lagi oleh 'suami pertama' wanita itu dengan pukulan dan penghinaan...
Tapi Allah tidak akan pernah meridhai sebuah kezhaliman. Ia pun menurunkan balasan-Nya kepada siapa saja yang merendahkan dan menzhalimi seorang insan. Ia akan memberikan ganjaran kepada setiap hamba yang bersabar. Maka dunia pun berputar. Kepada hamba yang miskin itu, Allah karuniakan rizki yang berlimpah. Sementara pria yang zhalim itu dibalas dengan kehilangan akal sehat dan harta bendanya, hingga sekarang justru ia yang meminta-minta kepada orang lain.
Dan Maha Suci Allah, Tuhan Yang Maha Pemurah, yang kemudian mengaruniakan sang wanita shalihah yang bersabar melewati ujian Allah selama 15 tahun. Allah memberikannya pengganti yang jauh lebih baik dari suaminya yang dulu...
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Cukuplah seorang itu dinilai jahat jika dia merendahkan saudaranya sesama muslim” (HR Muslim dari Abu Hurairah)
عَنْ وَاثِلَةَ بْنِ الأَسْقَعِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لاَ تُظْهِرِ الشَّمَاتَةَ لأَخِيكَ فَيَرْحَمُهُ اللَّهُ وَيَبْتَلِيكَ ».
Dari Watsilah bin al Asqa’, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah engkau menampakkan rasa gembira saat saudaramu sesama muslim menderita kesusahan. Hal itu menjadi sebab Allah menyayanginya dan menimpakan cobaan pada dirimu” (HR Tirmidzi no 2506. Hadits ini dinilai hasan gharib oleh Tirmidzi namun dinilai lemah oleh al Albani).
Abdullah bin Mas’ud mengatakan, ‘Bencana itu terjadi gara-gara ucapan lisan. Andai aku mengolok-olok seekor anjing tentu aku khawatir kalau aku diubah menjadi seekor anjing’ (Hasyiyah ash Showi ‘ala Tafsir al Jalalain 4/143, terbitan Dar al Fikr).
Ada salah seorang salaf yang mengatakan, ‘Jika aku melihat seorang yang menetek pada anak kambing lalu aku mentertawakannya tentu aku merasa khawatir andai aku melakukan apa yang dia lakukan’.
*****
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah
GABUNG YUK di FP “Lautan Cinta penuh Berkah“ ada banyak kata HIKMAH, RENUNGAN dan MOTIVASI
Beritahukan info page “Strawberry“ ini kpd temanmu dgn klik ''share/bagikan'' artikel ini,Semoga kebaikan akan terus tersampaikan
Kisah seorang gadis muslimah yang menjaga kehormatannya, menutup wajahnya dengan cadar, komitmen dengan agamanya dan begitu mulia budi pekertinya. Dengan karunia dan pengaturan-Nya, Allah lalu mengaruniakannya dengan seorang pria muslim tanpa ia harus menyingkap wajah dan kedua tangannya, atau anggota tubuhnya yang lain sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian pemudi hari ini yang mengaku modern, berbicara bebas, tersenyum dan tertawa di depan kaum pria tanpa beban sama sekali...
Dan tibalah saatnya melewati malam pertama. Kedua pengantin baru itupun masuk ke rumah mereka. Sang istri menghidangkan makan malam untuk suami, dan keduanya pun berkumpul bersama di meja makan.
Tiba-tiba keduanya mendengar suara pintu yang diketuk. Sang suami merasa terganggu dengan itu dan dengan marah ia berkata: "Siapa itu yang datang disaat seperti ini?!"
Sang istri segera berdiri untuk membuka pintu. Di balik pintu ia berdiri dan bertanya: "Siapakah gerangan di balik pintu?"
Sebuah suara dari balik pintu pun menjawab: "Seorang peminta-minta mohon diberi sedikit makanan?"
Sang istri itu kembali menemui suaminya. Sang suami segera saja bertanya: "Siapakah yang di pintu itu?"
"Hanya seorang peminta-minta yang meminta sedikit makanan...," jawab istri.
Mendengar itu, sang suami tiba-tiba sangat marah. "Apakah orang ini yang mengganggu waktu istirahat kita dan di malam pertama pernikahan kita??!!"
Laki-laki itu segera saja keluar, dan tanpa basa-basi ia memukul tukang minta-minta itu tanpa ampun. Lalu setelah itu, ia mengusir laki-laki malang itu dengan penuh penghinaan.
Pria peminta-minta itupun keluar meninggalkan pekarangan rumah mereka, dan ia masih dalam rasa laparnya yang sangat dalam ditambah luka-luka yang memenuhi sekujur tubuhnya. Dan bukan hanya sekujur tubuhnya, namun juga seluruh kehormatannya...
Lalu pria pengantin baru itu kembali menemui istrinya. Namun perasaannya sudah sangat tidak enak akibat kejadian yang tiba-tiba saja membuyarkan kenikmatan bermesraan berdua bersama istrinya...
Dan tiba-tiba saja, laki-laki ini berubah seperti orang yang kesetanan. Dunia tiba-tiba menjadi sempit dalam perasaannya. Ia keluar dari rumahnya sambil berteriak-teriak seperti orang gila. Ia pergi begitu saja meninggalkan istrinya yang bingung dan ketakutan menyaksikan pemandangan mengerikan yang dialami suaminya, yang tiba-tiba saja meninggalkannya di malam pertama, bulan madunya. Tapi itulah kehendak Allah...
LIMA BELAS TAHUN KEMUDIAN...
Wanita itu sungguh luar biasa. Selama itu ia bertahan dan bersabar. Selama 15 tahun itu, ia tak lagi tahu kemana suaminya pergi dan menghilang. Yah, sejak peristiwa yang sangat menakutkan di malam pertama pernikahan mereka...
15 tahun ia rasa telah cukup.Ia sudah kehilangan harapan. Maka ketika seorang pria datang untuk melamarnya, ia pun menerima lamaran itu. Dan terjadilah kembali sebuah pernikahan dalam hidupnya.
Dan di malam pertama pernikahan mereka, kedua insan yang baru saja terikat dalam ikatan cinta pernikahan itupun duduk bersama di depan meja makan untuk makan malam...
Baru saja mereka akan menikmati hidangan malam itu, tiba-tiba mereka mendengar suara pintu diketuk oleh seseorang. Sang suami pun mengatakan kepada wanita itu: "Istriku, pergilah dan coba lihat siapakah gerangan yang mengetuk pintu rumah kita?"
Wanita itu pun berdiri dan mendekati pintu. Dari balik pintu ia bertanya: "Siapakah gerangan di balik pintu itu?"
"Seorang peminta-minta, Nyonya. Saya kelaparan, saya minta sedikit saja makanan Nyonya," jawab seorang pria dengan suara yang sangat lemah.
Wanita itupun kembali menemui suaminya. Dan ketika suaminya menanyakan siapa yang di balik pintu itu, ia pun menjelaskan bahwa ada seorang peminta-minta yang kelaparan dan meminta sedikit makanan.
Dengan tersenyum, sang suami mengangkat hidangan yang ada di meja dan mengatakan kepada istrinya: "Baiklah, bawakan untuknya semua makanan ini, dan biarkanlah ia makan sampai ia merasa kenyang. Jika ada yang tersisa, barulah kita akan memakannya, istriku..."
Wanita itupun segera menjalankan apa yang diperintah oleh suaminya. Ia pun membawakan makanan itu kepada pria peminta-minta itu...
Namun tiba-tiba saja, wanita itu kembali dengan tangisan yang tersedu-sedu...
Sang suami bertanya penuh keheranan: "Ada apa denganmu istriku? Mengapa engkau menangis? Apa yang telah terjadi? Apakah peminta-minta itu mengganggumu?"
Dengan air mata yang terus bercucuran wanita itu menjawab: "Tidak, suamiku..."
"Apakah ia mencacimu?"
Wanita itu menjawab: "Tidak, suamiku..."
"Apakah ia menyakitimu?" tanya suaminya sekali lagi.
"Sama sekali tidak, wahai suamiku," jawabnya tetap sama.
"Lalu mengapa engkau menangis, istriku?" tanya sang suami semakin heran.
Wanita itu pun mulai menjelaskan sebab tangisannya itu:
"Pria peminta-minta yang duduk dan sedang menikmati makanan di depan pintu rumahmu itu adalah pria yang 15 tahun yang lalu pernah menjadi suamiku. Waktu itu, dimalam pertama pernikahanku, seorang peminta-minta datang mengetuk-ngetuk pintu rumah kami. Lalu suamiku keluar menemui dan memukul pria malang itu dengan sangat menyakitkan. Tidak hanya itu, ia kemudian mengusirnya pergi. Setelah itu ia kembali menemuiku di dalam rumah, namun tiba-tiba saja ia seperti kemasukan setan atau jin. Tiba-tiba saja ia keluar seperti orang gila dan pergi tanpa ia tahu kemana ia harus pergi. Dan sejak saat itu, aku tak pernah melihatnya hingga hari ini, dan ternyata dia telah menjadi seorang peminta-minta..."
Dan tiba-tiba saja, sekarang giliran sang suami yang menangis sejadi-jadinya. Kini wanita itu yang penuh keheranan: "Mengapa engkau menangis, suamiku?"
"Apakah engkau kenal dengan siapa pria peminta-minta yang dipukuli oleh suamimu pada malam itu?" tanya pria itu pada istrinya.
"Siapakah dia, suamiku?"
"Akulah pria peminta-minta itu...," jawab sang suami.
Subhanallah, benar-benar Maha Suci Allah, Tuhan Yang Maha Perkasa dan Maha Kuasa untuk memberikan balasan yang setimpal. Yang telah membalaskan dendam hamba-Nya yang fakir dan miskin, yang datang dengan kepala tertunduk malu meminta-minta kepada orang lain, sementara rasa lapar memenuhi rongga-rongga tubuhnya. Lalu penderitaan itu ditambah lagi oleh 'suami pertama' wanita itu dengan pukulan dan penghinaan...
Tapi Allah tidak akan pernah meridhai sebuah kezhaliman. Ia pun menurunkan balasan-Nya kepada siapa saja yang merendahkan dan menzhalimi seorang insan. Ia akan memberikan ganjaran kepada setiap hamba yang bersabar. Maka dunia pun berputar. Kepada hamba yang miskin itu, Allah karuniakan rizki yang berlimpah. Sementara pria yang zhalim itu dibalas dengan kehilangan akal sehat dan harta bendanya, hingga sekarang justru ia yang meminta-minta kepada orang lain.
Dan Maha Suci Allah, Tuhan Yang Maha Pemurah, yang kemudian mengaruniakan sang wanita shalihah yang bersabar melewati ujian Allah selama 15 tahun. Allah memberikannya pengganti yang jauh lebih baik dari suaminya yang dulu...
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Cukuplah seorang itu dinilai jahat jika dia merendahkan saudaranya sesama muslim” (HR Muslim dari Abu Hurairah)
عَنْ وَاثِلَةَ بْنِ الأَسْقَعِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لاَ تُظْهِرِ الشَّمَاتَةَ لأَخِيكَ فَيَرْحَمُهُ اللَّهُ وَيَبْتَلِيكَ ».
Dari Watsilah bin al Asqa’, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah engkau menampakkan rasa gembira saat saudaramu sesama muslim menderita kesusahan. Hal itu menjadi sebab Allah menyayanginya dan menimpakan cobaan pada dirimu” (HR Tirmidzi no 2506. Hadits ini dinilai hasan gharib oleh Tirmidzi namun dinilai lemah oleh al Albani).
Abdullah bin Mas’ud mengatakan, ‘Bencana itu terjadi gara-gara ucapan lisan. Andai aku mengolok-olok seekor anjing tentu aku khawatir kalau aku diubah menjadi seekor anjing’ (Hasyiyah ash Showi ‘ala Tafsir al Jalalain 4/143, terbitan Dar al Fikr).
Ada salah seorang salaf yang mengatakan, ‘Jika aku melihat seorang yang menetek pada anak kambing lalu aku mentertawakannya tentu aku merasa khawatir andai aku melakukan apa yang dia lakukan’.
*****
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah
GABUNG YUK di FP “Lautan Cinta penuh Berkah“ ada banyak kata HIKMAH, RENUNGAN dan MOTIVASI
Beritahukan info page “Strawberry“ ini kpd temanmu dgn klik ''share/bagikan'' artikel ini,Semoga kebaikan akan terus tersampaikan
Memahami Cinta Kasih Seorang Ibu Melalui Sebuah Cerita Sederhana
Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.
Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih.
“Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu.
“Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu.
“Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”
Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang……… tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu.”
Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.
Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang.
“Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel.
“Aku tak punya waktu,” jawab anak lelaki itu.
“Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?” Pohon apel itupun menjawab, “Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu."
Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.
Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.
“Ayo bermain-main lagi denganku,” kata pohon apel. “Aku sedih,” kata anak lelaki itu. “Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?”
“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah.” Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.
Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. “Maaf anakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.” Kemudian anak laki-laki itu menjawab, “Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu.”
“Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon apel. “Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu. “Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata. “Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki. “Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu.” “Oooh, bagus sekali.
Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang. Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.
Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.
Sebarkan cerita ini untuk mencerahkan lebih banyak sahabat dan rekan. Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita. Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.
Semoga bermanfaat bagi yang membacanya .....
GABUNG YUK di FP “Lautan Cinta penuh Berkah“ ada banyak kata HIKMAH, RENUNGAN dan MOTIVASI
Beritahukan info page “Strawberry“ ini kpd temanmu dgn klik ''share/bagikan'' artikel ini,Semoga kebaikan akan terus tersampaikan
Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih.
“Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu.
“Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu.
“Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”
Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang……… tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu.”
Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.
Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang.
“Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel.
“Aku tak punya waktu,” jawab anak lelaki itu.
“Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?” Pohon apel itupun menjawab, “Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu."
Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.
Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.
“Ayo bermain-main lagi denganku,” kata pohon apel. “Aku sedih,” kata anak lelaki itu. “Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?”
“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah.” Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.
Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. “Maaf anakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.” Kemudian anak laki-laki itu menjawab, “Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu.”
“Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon apel. “Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu. “Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata. “Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki. “Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu.” “Oooh, bagus sekali.
Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang. Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.
Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.
Sebarkan cerita ini untuk mencerahkan lebih banyak sahabat dan rekan. Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita. Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.
Semoga bermanfaat bagi yang membacanya .....
GABUNG YUK di FP “Lautan Cinta penuh Berkah“ ada banyak kata HIKMAH, RENUNGAN dan MOTIVASI
Beritahukan info page “Strawberry“ ini kpd temanmu dgn klik ''share/bagikan'' artikel ini,Semoga kebaikan akan terus tersampaikan
Wednesday, April 17, 2013
puasa Ayyaumul Bidh.
Berikut beberapa dalil tentang keutamaan Ibadah tersebut:
(-) Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati:
[1] berpuasa tiga hari setiap bulannya,
[2] mengerjakan shalat Dhuha,
[3] mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178)
(-)Dari Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda: “Puasalah tiga hari dari setiap bulan. Sesungguhnya amal kebajikan itu ganjarannya sepuluh kali lipat, seolah ia seperti berpuasa sepanjang masa.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan an Nasai)
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An Nasai no. 2345. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Ash Shohihah no. 580)
(-)Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2424. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Mari perbanyak & tingkatkan amalan Sunnah lainnya. Moga menjadi berkah teruntuk pribadi yg dhaif ini. Moga pula sisa umur ini kian berkah..
Source : Forum Diskusi Lembaga Dakwah Kampus Commitment Poltekpos
Sunday, April 14, 2013
apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?
Suatu hari, murid bertanya pada gurunya. "apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?
Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta".
Murid pun berjalan dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, "mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?", Murid menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh undur kembali (berbalik), sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi didepan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi baru kusadari bahwasannya ranting-ranting� yang kutemui tak sebagus ranting yang kutemui tadi, jadi tak kuambil seranting pun akhirnya" Gurunya kemudian menjawab "Jadi ya itulah cinta".
Dihari yang lain, murid bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya?"
Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"
Murid pun berjalan, dan tidak seberapa lama murid pun kembali dengan membawa pohon, pohon tersebut bukanlah pohon yang besar / subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti ini?"
Murid pun menjawab, "Sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi kuputuskan untuk menebang pohon ini dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya"�
Gurunya kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan".
Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika pengharapan dan keinginan yang berlebihan akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan. Tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. Terimalah cinta apa adanya.
Pernikahan adalah kelanjutan dari cinta. Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kita mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya,� ketika kesempurnaan ingin kita dapatkan, maka sia2lah waktu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.
Semangat.....
Source : Halaman FB Karyawan ITB 2013
Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta".
Murid pun berjalan dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, "mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?", Murid menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh undur kembali (berbalik), sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi didepan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi baru kusadari bahwasannya ranting-ranting� yang kutemui tak sebagus ranting yang kutemui tadi, jadi tak kuambil seranting pun akhirnya" Gurunya kemudian menjawab "Jadi ya itulah cinta".
Dihari yang lain, murid bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya?"
Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"
Murid pun berjalan, dan tidak seberapa lama murid pun kembali dengan membawa pohon, pohon tersebut bukanlah pohon yang besar / subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti ini?"
Murid pun menjawab, "Sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi kuputuskan untuk menebang pohon ini dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya"�
Gurunya kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan".
Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika pengharapan dan keinginan yang berlebihan akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan. Tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. Terimalah cinta apa adanya.
Pernikahan adalah kelanjutan dari cinta. Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kita mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya,� ketika kesempurnaan ingin kita dapatkan, maka sia2lah waktu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.
Semangat.....
Source : Halaman FB Karyawan ITB 2013
♥ DIAM ITU MENGUNTUNGKAN ♥
♥ Orang mengata anda GILA ••► DIAM , Dalam diam anda ada terkandung segunung sabar ,selautan kewarasan pada diri anda.
♥ Orang Mengata anda BODOH ••► DIAM , dalam diam anda ada kepandaian yang mana anda melatih diri untuk memetik sekarung buah kesabaran .
♥ Orang Mengata anda SOK SUCI ••► DIAM ,dalam diam anda terdapat kejernihan fikiran dan kesucian yang mulai bertapak dalam hati anda .
♥ Orang mengata anda CEREWET ••► DIAM ,Dalam diam anda, terbukti keberhasilan anda untuk tidak cerewet dan tidak berkata yang tiada bermanfaat .
♥ Orang mengatakan anda EGOIS ••► DIAM , Dalam diam anda terselip sebuah pengekangan(men ekan) terhadap gejolak jiwa yang sifatnya berontak dan membantah .
♥ Orang mengata anda PEMARAH ••► DIAM ,Dalam diam anda, adalah bukti kesuksesan anda meredam api kemarahan dan mengendali tali kebuasan sifat anda.
♥ Orang Mengata anda KURANG AJAR ••► DIAM , Dalam diam anda anda telah mengajar diri anda memahami Tata susila kehidupan yang perlu anda amalkan dalam kehidupan.
♥ Orang mengata anda TIDAK SOPAN ••► DIAM ,Dalam diam anda adalah usaha menanamkam benih-benih kesopanan dalam diri yang akan tumbuh subur dengan siraman air kesabaran.
♥ Orang Mengata anda BODOH ••► DIAM , dalam diam anda ada kepandaian yang mana anda melatih diri untuk memetik sekarung buah kesabaran .
♥ Orang Mengata anda SOK SUCI ••► DIAM ,dalam diam anda terdapat kejernihan fikiran dan kesucian yang mulai bertapak dalam hati anda .
♥ Orang mengata anda CEREWET ••► DIAM ,Dalam diam anda, terbukti keberhasilan anda untuk tidak cerewet dan tidak berkata yang tiada bermanfaat .
♥ Orang mengatakan anda EGOIS ••► DIAM , Dalam diam anda terselip sebuah pengekangan(men ekan) terhadap gejolak jiwa yang sifatnya berontak dan membantah .
♥ Orang mengata anda PEMARAH ••► DIAM ,Dalam diam anda, adalah bukti kesuksesan anda meredam api kemarahan dan mengendali tali kebuasan sifat anda.
♥ Orang Mengata anda KURANG AJAR ••► DIAM , Dalam diam anda anda telah mengajar diri anda memahami Tata susila kehidupan yang perlu anda amalkan dalam kehidupan.
♥ Orang mengata anda TIDAK SOPAN ••► DIAM ,Dalam diam anda adalah usaha menanamkam benih-benih kesopanan dalam diri yang akan tumbuh subur dengan siraman air kesabaran.
Source : Beritahukan info page “Strawberry“
Sahabat, Walau Jarak Terpisah Jauh..
Jika Hatimu merindukan seseorang…Pejamkan Matamu dan Katakan dalam hati…
Yaa ALLAH…aku merindukannya kerana-Mu Ya ALLAH..Jauhkanlah aku dari perkara yang bisa membuat aku lupa kepada-Mu..
aku semakin mengerti bahwa jarak ini bukan untuk menghukumku..Tapi Jarak ini untuk Menjaga aku dan dia..
Dengan'Jarak'ini..aku dan dia berja
nji untuk berubah menjadi lebih baik..
Dengan jarak ini..aku dan dia berjanji untuk Memperbaiki cinta kepada Ilahi..
Dengan jarak ini..aku dan dia berjanji untuk Mencintai Pencipta kami lebih dari segalanya..
Dengan jarak ini..aku dan dia berjanji untuk mendalami ajaran agama ini..
Dan dengan jarak ini juga..aku dan dia yakin andai tiba saatnya nanti..aku dan dia akan lebih siap untuk melayari semua ini dengan jalan yang diridhai..
Syukur Ya ALLAH…Kerana memberi peluang kepadaku melalui jalan-Mu ini..
Syukur Yaa Rabbi..Kerana memberikan jarak itu kepada aku dan dia..
Ya ALLAH….Sekiranya dia baik untuk dunia dan akhiratku,maka dekatkanlah dan satukanlah aku dengannya….Tapisekiranya dia buruk untuk dunia dan akhiratku…Maka jauhkanlah aku darinya…Dan dekatkanlah yang menurut-MU baik,dan aku butuhkan walau bukan yang aku inginkan...Aamiin ya Rabbal'alamin..
Source : Lautan Cinta penuh Berkah
Yaa ALLAH…aku merindukannya kerana-Mu Ya ALLAH..Jauhkanlah aku dari perkara yang bisa membuat aku lupa kepada-Mu..
aku semakin mengerti bahwa jarak ini bukan untuk menghukumku..Tapi Jarak ini untuk Menjaga aku dan dia..
Dengan'Jarak'ini..aku dan dia berja
nji untuk berubah menjadi lebih baik..
Dengan jarak ini..aku dan dia berjanji untuk Memperbaiki cinta kepada Ilahi..
Dengan jarak ini..aku dan dia berjanji untuk Mencintai Pencipta kami lebih dari segalanya..
Dengan jarak ini..aku dan dia berjanji untuk mendalami ajaran agama ini..
Dan dengan jarak ini juga..aku dan dia yakin andai tiba saatnya nanti..aku dan dia akan lebih siap untuk melayari semua ini dengan jalan yang diridhai..
Syukur Ya ALLAH…Kerana memberi peluang kepadaku melalui jalan-Mu ini..
Syukur Yaa Rabbi..Kerana memberikan jarak itu kepada aku dan dia..
Ya ALLAH….Sekiranya dia baik untuk dunia dan akhiratku,maka dekatkanlah dan satukanlah aku dengannya….Tapisekiranya dia buruk untuk dunia dan akhiratku…Maka jauhkanlah aku darinya…Dan dekatkanlah yang menurut-MU baik,dan aku butuhkan walau bukan yang aku inginkan...Aamiin ya Rabbal'alamin..
Source : Lautan Cinta penuh Berkah
Wednesday, April 10, 2013
Kutipan dari tetangga sebelah (April 2013)
Bila Anda berpikir Anda bisa,maka Anda benar. Bila Anda berpikir Anda tidak bisa, Anda pun benar. Karena itu ketika seseorang berpikir tidak bisa, maka sesungguhnya dia telah membuang kesempatan untuk menjadi bisa. ~ Henry Ford
"Sesungguhnya orang yang hidup untuk dirinya sendiri, ia akan hidup kecil dan mati sebagai orang kecil. Sedangkan orang yang hidup untuk umatnya, ia akan hidup mulia dan besar, serta tidak akan pernah mati kebaikannya". (Sayyid Quthb)
Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusannya sesuai dengan kadar kemanusiaannya, keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat, dan kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya terhadap kehormatan dirinya. ~Ali bin Abi Thalib
Berbahagialah siapa yang selalu ingat akan hari akhir, beramal untuk menghadapi hari perhitungan dan merasa puas dengan apa yang ada. Sementara ia ridha sepenuhnya dengan pemberian Allah. ~Ali bin Abi Thalib
Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehidupan di dalam telur akan berakhir....
Tapi...
Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari dalam, maka kehidupan baru telah lahir...
hal-hal besar selalu dimulai dari dalam. Mulailah perubahan dari dalam dirimu, dari lingkungan dekatmu, dan dari unit kerjamu
-have a positive day- Abdul Kahar Lamsu
Abu darda minta ke Allah dalam doanya:
jika kesulitan dan kemudahan sama2 menghantarkan pada ketaatan, uji hamba dg kemudahan, karena itu akan lebih memudahkan hamba untuk bersyukur
“Sukses berasal dari tindakan benar, tindakan yang benar berasal dari pengalaman, pengalaman berasal dari suatu kesalahan atau bad judgement. Nah, jadi kesalahan dimasa lampau tidak ada artinya apabila Anda bersedia menyadari dan memperbaikinya.” – Antony Robbins
tidak ada yang berhasil karena usaha sendiri,
karena bersama kita bisa melakukan hal yang lebih besar,
Seperti matahari yang sebesar itu pun,
butuh bulan untuk dapat menerangi setiap sudut bumi.
Besar atau kecilnya materi, tidak menjadi penentu kebahagiaan kita.
Tapi kepuasan batin dan hati yang ikhlas yang dapat membuat kita bahagia.
“Barang siapa bersandar pada harta, ia akan miskin. Barang siapa yang bersandar pada harga diri, ia akan hina. Barang siapa yang bersandar pada aqalnya ia akan tersesat. Namun, barang siapa yang bersandar pada Allah, sesungguhnya ia tak akan pernah miskin, hina, dan sesat.”~Ali bin Abi Thalib
"Sesungguhnya orang yang hidup untuk dirinya sendiri, ia akan hidup kecil dan mati sebagai orang kecil. Sedangkan orang yang hidup untuk umatnya, ia akan hidup mulia dan besar, serta tidak akan pernah mati kebaikannya". (Sayyid Quthb)
Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusannya sesuai dengan kadar kemanusiaannya, keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat, dan kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya terhadap kehormatan dirinya. ~Ali bin Abi Thalib
Berbahagialah siapa yang selalu ingat akan hari akhir, beramal untuk menghadapi hari perhitungan dan merasa puas dengan apa yang ada. Sementara ia ridha sepenuhnya dengan pemberian Allah. ~Ali bin Abi Thalib
Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehidupan di dalam telur akan berakhir....
Tapi...
Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari dalam, maka kehidupan baru telah lahir...
hal-hal besar selalu dimulai dari dalam. Mulailah perubahan dari dalam dirimu, dari lingkungan dekatmu, dan dari unit kerjamu
-have a positive day- Abdul Kahar Lamsu
Abu darda minta ke Allah dalam doanya:
jika kesulitan dan kemudahan sama2 menghantarkan pada ketaatan, uji hamba dg kemudahan, karena itu akan lebih memudahkan hamba untuk bersyukur
“Sukses berasal dari tindakan benar, tindakan yang benar berasal dari pengalaman, pengalaman berasal dari suatu kesalahan atau bad judgement. Nah, jadi kesalahan dimasa lampau tidak ada artinya apabila Anda bersedia menyadari dan memperbaikinya.” – Antony Robbins
tidak ada yang berhasil karena usaha sendiri,
karena bersama kita bisa melakukan hal yang lebih besar,
Seperti matahari yang sebesar itu pun,
butuh bulan untuk dapat menerangi setiap sudut bumi.
Besar atau kecilnya materi, tidak menjadi penentu kebahagiaan kita.
Tapi kepuasan batin dan hati yang ikhlas yang dapat membuat kita bahagia.
“Barang siapa bersandar pada harta, ia akan miskin. Barang siapa yang bersandar pada harga diri, ia akan hina. Barang siapa yang bersandar pada aqalnya ia akan tersesat. Namun, barang siapa yang bersandar pada Allah, sesungguhnya ia tak akan pernah miskin, hina, dan sesat.”~Ali bin Abi Thalib
Subscribe to:
Posts (Atom)