Alhamdulillah, Terima kasih Ya Allah...karena telah mengizinkan kami untuk merasakan kehidupan lagi hari ini.. sungguh, tidak dapat kami ucapkan dengan kata-kata indah sekalipun atas nikmat-Nya yang tidak terhitung banyaknya yang telah Engkau limpahkan kepada kami dari semenjak kami lahir sampai detik sekarang ini.
»» Selanjutnya, Adakah diantara kita yang mengetahui berapa lama sisa dari hidup yang kita miliki?
10 tahun ?
10 bulan ?
10 hari ?
10 menit ?
atau boleh jadi 10 detik lagi sisa hidup yang kita miliki.
Allah sudah menentukan di detik mana usia kita berakhir.
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata; “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh? Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan” (Q.S Al Munaafiquun [63; 10-11)
Ketika detik itu sampai pada kita, apa yang bisa kita lakukan? tidak ada! Mungkin sebuah penyesalan, di dalam ayat tersebut digambarkan sebuah penyesalan orang yang sudah menemui ajalnya.
Kita semua tahu, penyesalan selalu datang kemudian. Hanya saja karena kita belum mengalaminya, tak jarang kita melakukan hal-hal yang sesungguhnya kita tahu itu akan membuahkan penyesalan.
Abu Hurairah menangis ketika sakit menjelang kematiannya.
Lalu, ada yang bertanya,
“Kenapa anda menangis?” beliau menjawab,
“Aku tidak menangisi dunia kalian ini, tetapi menangisi jauhnya perjalananku serta sedikitnya bekalku. Sesungguhnya aku berdiri di atas ketinggian yang akan membawaku ke atas syurga dan neraka, tetapi aku tak tahuke mana aku hendak dibawa.”
Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan, Aun bin Abdullah berkata,
“Tak ada orang yang bisa menempatkan kematian sebagaimana mestinya, kecuali orang yang melihat hari besok bukan bagian umurnya. Berapa banyak orang yang menghadapi hidup hari ini, tapi ia tak bisa menyempurnakannya sehinggatak sampai hari esok. Sungguh, sekiranya kamu melihat ajal dan perjalanannya, pastilah kamu akan membenci angan-angan dan tipu dayanya.”
Coba sekarang anda lihat jam di dinding, jarum jam itu terus berdetak hingga saat baterainya habis, tapi kita tidak pernah tahu pada detik yang manakah jarum itu akan berhenti. Begitu pula dengan jantung kita terus berdetak hingga saatnya tiba, kita tidak tahu di detik yang manakah akhir dari perjalanan hidup kita untuk itulah persiapkan diri kita, agar kapan pun waktu itu datang, kita siap untuk menghadapinya.
Nu’aim bin Hamad meriwayatkan,dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata,
“Cukuplah kematian sebagai penasihat, cukuplah keyakinan sebagai kekayaan dan cukuplah ibadah sebagai kesibukan.”
Semoga ini menjadi wasilah bagi kita semua. Aamiin.
Kebanyakan Manusia Terlena Sehingga Lupa Bahwa Maut kan datang Menjelang...
Belum ada kata terlambat sebelum DETIK ini terhenti…… MARI BERBENAH
”Dan berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal”. (QS. Al-Baqarah; 197)
Wallahu a’lam bishawab.
Source : http://www.facebook.com/n/?groups%2Fcommitmentpoltekposindonesia%2F272927356097400%2F&mid=56303ffG4e643d8eG209b7f6G96&bcode=4Pdabopx&n_m=kalidam88%40yahoo.co.id
No comments:
Post a Comment