Bismilah... Udara pagi berhembus kembali dgn sinar dan kesejukan yg menyapa diri, menampakan pesona elegi d pagi hari. Adakah esok kita masih berjumpa kembali dgn pagi yg penuh inspirasi. Semburat keagungan Sang Pencipta selalu tampak d sekeliling alam semesta, Adakah diri ini mengucap syukur pada Ilahi Rabbi atas Nikmat dan Karunia yg diberi. Syukur tak hanya cukup dengan seuntai kata dan seucap do'a, tetapi bagaimana kita memaknai hari yg tak pasti dengan penuh keoptimisan dlm diri, serta ikhtiar dengan maksimal, dan hasilnya Tawakal Ilallah dgn apa yg akan diterima atas Kehendak-Nya. Sambut Pagi dengan ceria dan penuh manfaat..
Bismilah,,, Kemandirian dan Kematangan diri dlm Hidup, selalu berbanding lurus dengan keyakinan hati dan keteguhan Iman akan Ketetapan dan Kuasa Allah Rabbul 'Ijati yang harus terpatri dlm sanubari. Belajar Hidup dalam keseharian di Universitas Kehidupan yg menyibak makna Sahabat yang memberi arti lebih berharga dari apa yg telah ada. Pelajaran Berharga yang tidak pernah terduga selalu datang menyimpan sejuta makna untuk kita renungkan dalam dada. Saatnya meyakinkan diri akan jalan yg akan diberi dengan segala kuasa Ilahi Rabbi.
Bismilah,,, Kesuksesan Sejati yang sesungguhnya adalah saat kita mampu menerimakan apa yg diterima dari yg telah d usahakan dengan kebesaran hati dan lapang dada, sekalipun itu kegagalan. Karena sejatinya kegagalan itu bukanlah akhir dari segalanya, tetapi kita dapat menjadikannya sebagai latihan diri dan pijakan awal untuk melangkah lebih bagus dan meningkatkan kualitas diri dengan penuh keikhlasan dan ketawaduan dalam hati. 'Sesungguhnya setelah kesulitan itu PASTI ada kemudahan' dan setiap kegagalan pasti menawarkan sejuta hikmah dan beribu pesona yang tersimpan untuk kita renungkan. Jangan Pernah Takut dengan Kegagalan... Semangat Kawand,,,,
Bismilah,,, Belajar dari kesungguhan hidup para Petani yang tidak pernah risau dengan dunia yang fana ini, namun tetap bekerja keras dengan penuh tanggungjawab demi memberi kepada yang dikasihi dengan kesederhanaan yg tertanam sehingga menyemburat arti kehidupan yang apa adanya bukan ada apanya. Karena arti hidup yang sebenarnya adalah bila kita mampu menerimakan apa yang ada dan berusaha dengan maksimal dalam menjalankan sesuatu dan tawakal akan hasil yang terjadi. Sesungguhnya hidup yang paling bahagia menurut Allah itu adalah saat kita mampu mendermakan kebijakan, paling banyak membantu teman, dan paling pandai berterimakasih.
Bismilah,,, Taqwa adalah jalan dan kunci kita dalam mencapai Jannah-Nya dan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan kita, sehingga Rasulullah pun selalu mengingatkan umatnya saat khutbah Jum'at dgn pesan Taqwa. Ciri-ciri orang bertaqwa adalah orang yang BIJAK SEKALI (Bersegera dgn yang wajib, Istiqomah dgn yang sunat, Jauhi Kemaksiatas sekecil apapun, dan SElalu Kepada ALlah Ingat)... Allah Bersamaku, Allah Melihatku, dan Allah Menyaksikanku... Semangat Memperbaiki Diri...
Bismilah,,, Hidup itu Indah dan Bermakna. Indah saat sendiri dan Bermakna saat berbagi. Keteguhan Iman menjadikan hidup tentram juga berkah, dan Kesunguhan Hati menjadikan Tawadhu dalam diri. 'Berani Hidup ga Takut Mati, Takut Mati Jangan Hidup, dan Takut Hidup Mati Saja.
Bismilah,,, Banyak memberi akan banyak menerima hal baru. Kilau Ramadhan memancarkan sejuta Keagungan meninggalkan waktu yg tlah dilalui dengan beribu makna dan sejuta prilaku yg tlah terjalankan, sehingga banyak menoreh luka atas ucap, tingkah, dan janji yang tak terjaga. Mohon Kemaafan atas salah dan khilaf dari diri sekecil apapun slama ini. Selamat Menyambut Ramadhan Penuh Berkah semoga mendapatkan Rahmat serta Magfiroh-Nya...
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Ar-Ra'd 13 : 28)
Tuesday, July 27, 2010
Thursday, July 22, 2010
Jikalau
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangidiri.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan pesahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.
Jika anak dibesarkan dengan tuntunan illahi, ia akan menjadi pribadi yang terbaik.
Semoga kita, anak2 kita, keponakan2 kita, sodara2 kita menjadi anak2 yang sholeh dan sholeha. Selamat Hari Anak...! My Freind ^_^
qefy.tumblr.com
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangidiri.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan pesahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.
Jika anak dibesarkan dengan tuntunan illahi, ia akan menjadi pribadi yang terbaik.
Semoga kita, anak2 kita, keponakan2 kita, sodara2 kita menjadi anak2 yang sholeh dan sholeha. Selamat Hari Anak...! My Freind ^_^
qefy.tumblr.com
Tuesday, July 20, 2010
Wudhu Lahir Batin
Seorang salafush-shalih (orang shaleh zaman dulu), Isam bin Yusuf dikenal sangat wara’ (hati-hati) dan khusyu’ dalam shalatnya. Namun ia selalu khawatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyu’ dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih baik dalam beribadah.
Suatu hari, Isam menghadiri majelis seorang ‘abid bernama Hatim al-Assam dan bertanya, “Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya Anda shalat?”. Hatim menjawab, “Jika masuk waktu shalat, aku berwudhu zhahir (lahir) dan batin.”
Isam bertanya, “Bagaimana wudhu zhahir dan batin itu?”Hatim berkata, “Wudhu zhahir sebagaimana biasa yaitu membasuh seluruh anggota wudhu dengan air. Sementara wudhu batin ialah dengan membasuh anggota dengan tujuh perkara: bertaubat, menyesali dosa yang telah dilakukan, tidak tergila-gila akan dunia, tidak mencari/mengharap pujian orang (riya’), tinggalkan sifat berbangga, tinggalkan sifat khianat dan menipu, dan meninggalkan sifat dengki.”
Hatim menambahkan, “Lalu aku pergi ke mesjid. Aku kemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku rasakan aku sedang berhadapan dengan Allah, surga di sebelah kananku dan neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku dan aku bayangkan pula aku seolah-olah berdiri di atas titian “shiratal mustaqim” dan menganggap bahwa shalatku kali ini adalah shalat terakhir bagiku, lalu aku berniat dan bertakbir dengan baik.”
“Setiap bacaan dan doa dalam shalat kupahami maknanya, kemudian aku ruku’ dan sujud dengan tawadhu. Aku tasyahud dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Begitulah aku shalat selama 30 tahun.”
Mendengar penjelasan itu, Isam menangis karena membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.
sumber : http://www.facebook.com/l/11dcfvGV7ppbFw-1Z-Cb6Sm5Z0g;tahajudcallmq.wordpress. com/
Suatu hari, Isam menghadiri majelis seorang ‘abid bernama Hatim al-Assam dan bertanya, “Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya Anda shalat?”. Hatim menjawab, “Jika masuk waktu shalat, aku berwudhu zhahir (lahir) dan batin.”
Isam bertanya, “Bagaimana wudhu zhahir dan batin itu?”Hatim berkata, “Wudhu zhahir sebagaimana biasa yaitu membasuh seluruh anggota wudhu dengan air. Sementara wudhu batin ialah dengan membasuh anggota dengan tujuh perkara: bertaubat, menyesali dosa yang telah dilakukan, tidak tergila-gila akan dunia, tidak mencari/mengharap pujian orang (riya’), tinggalkan sifat berbangga, tinggalkan sifat khianat dan menipu, dan meninggalkan sifat dengki.”
Hatim menambahkan, “Lalu aku pergi ke mesjid. Aku kemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku rasakan aku sedang berhadapan dengan Allah, surga di sebelah kananku dan neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku dan aku bayangkan pula aku seolah-olah berdiri di atas titian “shiratal mustaqim” dan menganggap bahwa shalatku kali ini adalah shalat terakhir bagiku, lalu aku berniat dan bertakbir dengan baik.”
“Setiap bacaan dan doa dalam shalat kupahami maknanya, kemudian aku ruku’ dan sujud dengan tawadhu. Aku tasyahud dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Begitulah aku shalat selama 30 tahun.”
Mendengar penjelasan itu, Isam menangis karena membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.
sumber : http://www.facebook.com/l/11dcfvGV7ppbFw-1Z-Cb6Sm5Z0g;tahajudcallmq.wordpress. com/
Monday, July 19, 2010
Perbedaan Niat dan Nadzar
Ustad, saya mempunyai niat yang sudah dibicarakan kepada isteri bahwa bila kita menjual ruko sebesar Rp A juta.
Saya punya niat akan mensedekahkan dan zakat sebesar Rp 50 jt, tapi ternyata sekarang ada yang menawar kurang dari Rp A tersebut dan kami ingin berkeinginan untuk menjualnya seharga tawaran tersebut.
Pertanyaannya: Apakah niat kami tersebut termasuk nadar walaupun saya bilang bahwa ini hanya niat bukan nadar; yang kedua boleh tidak kami menjual sesuai tawaran tersebut walaupun kurang dari Rp A tersebut?
Apakah ini termasuk dapat menggugurkan niat kami (kami akan tetap mengeluarkan tapi tidak sebesar yang semula)?
Terimakasih atas jawabannya
Hari
Antara berniat untuk bersedekah dengan bernadzar dengan bersedekah punya banyak persamaan, tetapi bukan berarti kedua sama. Perbedaan antara keduanya sangat tipis. Walau pun demikian, keduanya tetap saja berbeda.
1. Niat
Al-Imam Asy-Syafi’i mengatakan bahwa niat itu adalah bermaksud untuk melakukan sesuatu, di mana maksud itu diiringi dengan pengerjaannya. Lihat kitab Hasyiatul Jamal fi Syarhil Minhaj jilid 1 halaman 107.
Dalam mazhab Asy-Syafi’i, kedudukan niat adalah rukun dari suatu ibadah, di mana sebuah ibadah ritual seperti shalat, puasa, haji dan lainnya, tidak sah bila tidak ada niat.
Sedangkan mazhab lainnya seperti mazhab Hanafi, Maliki, Hambali dan sebagain ulama di kalangan mazhab Syafi’i meletakkan kedudukan niat sebagai syarat atas sah ibadah, bukan rukun.
2. Nadzar
Berbeda dengan niat yang kedudukannya rukun atau syarat, nadzar kedudukannya adalah wajib.
Karena nadzar pada hakikatnya adalah sebuah janji untuk melakukan ibadah tertentu yang semula hukumnya sunnah, dengan syarat apabila keinginannya tercapai.
Nadzar bisa kita definisikan menjadi pengubahan hukum ibadah dan aneka ketaatan atau pendekatan diri kepada Allah, sehingga hukum itu berudah dari sunnah menjadi wajib, dengan syarat bila keinginan terkabul.
Maka yang dinadzarkan hanya hal-hal yang terkait dengan ibadah, atau ketaatan kepada Allah, atau pun juga pendekatan diri (taqarrub) kepada Allah. Misalnya shalat, puasa, zakat, haji, baca Quran, atau menghafalkannya. Bisa juga bersifat maliyah (harta) seperti membantu korban bencana, memberi beasiswa dan seterusnya.
Menggunduli kepala atau memotong kumis dan alis hanya sebelah saja, kalau team sepakbola kesayangannya menang, jelas bukan nadzar. Malah sebaliknya, termasuk merusak ciptaan Allah.
Karena menggunduli kepala dan sejenisnya itu sama sekali tidak ada nilai ibadahnya. Sebaliknya, malah cenderung menjadi dosa, karena menjadi bahan ejekan dan tertawaan dari orang lain. Becanda sih becanda, tapi tidak boleh sampai ke titik pelecehan.
Kewajiban Menunaikan Nadzar
Menunaikan nadzar hukumnya wajib, sebagaimana firman Allah SWT berikut ini
????? ?????????? ?????????? ??????????? ??????????? ???????????????? ??????????? ???????
Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan tawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).(QS. Al-Hajj: 29)
???????? ??????????? ???????????? ??????? ????? ??????? ????????????
Nadzar bosa diikrarkan di dalam diri sendiri, atau boleh juga diungkapkan kepada orang lain.
Misalnya, kita berniat untuk shalat. Tentu berbeda dengan kita bernadzar untuk shalat. Kalau kita niat mau shalat, maka kita tinggal menjalankan shalat, baik shalat itu hukumnya wajib atau pun hukumnya sunnah.
Akan lain ceritanya kalau kita bernadzar untuk shalat, shalat yang tadinya cuma sunnah, begitu kita nadzarkan berubah hukumnya jadi wajib. Misalnya kita bernadar kalau nanti naik jabatan, malamnya akan melakukan shalat tahajjud. Meski shalat tahajjud itu hukumnya sunnah, namun ketika sudah dinadzarkan, berubah hukumnya jadi wajib. Maksudnya kalau apa yang dinadzarkan terkabul.
Bagaimana kalau tidak terkabul?
Ya, tentu saja tidak wajib dijalankan. Tapi kalau mau dijalankan juga, maka boleh saja dan tetap berpahala. Jadi hukumnya sunnah.
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
http://islam.dagdigdug.com/perbedaan-niat-dan-nadzar/comment-page-1/#comment-600
Saya punya niat akan mensedekahkan dan zakat sebesar Rp 50 jt, tapi ternyata sekarang ada yang menawar kurang dari Rp A tersebut dan kami ingin berkeinginan untuk menjualnya seharga tawaran tersebut.
Pertanyaannya: Apakah niat kami tersebut termasuk nadar walaupun saya bilang bahwa ini hanya niat bukan nadar; yang kedua boleh tidak kami menjual sesuai tawaran tersebut walaupun kurang dari Rp A tersebut?
Apakah ini termasuk dapat menggugurkan niat kami (kami akan tetap mengeluarkan tapi tidak sebesar yang semula)?
Terimakasih atas jawabannya
Hari
Jawaban
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuhAntara berniat untuk bersedekah dengan bernadzar dengan bersedekah punya banyak persamaan, tetapi bukan berarti kedua sama. Perbedaan antara keduanya sangat tipis. Walau pun demikian, keduanya tetap saja berbeda.
1. Niat
Al-Imam Asy-Syafi’i mengatakan bahwa niat itu adalah bermaksud untuk melakukan sesuatu, di mana maksud itu diiringi dengan pengerjaannya. Lihat kitab Hasyiatul Jamal fi Syarhil Minhaj jilid 1 halaman 107.
Dalam mazhab Asy-Syafi’i, kedudukan niat adalah rukun dari suatu ibadah, di mana sebuah ibadah ritual seperti shalat, puasa, haji dan lainnya, tidak sah bila tidak ada niat.
Sedangkan mazhab lainnya seperti mazhab Hanafi, Maliki, Hambali dan sebagain ulama di kalangan mazhab Syafi’i meletakkan kedudukan niat sebagai syarat atas sah ibadah, bukan rukun.
2. Nadzar
Berbeda dengan niat yang kedudukannya rukun atau syarat, nadzar kedudukannya adalah wajib.
Karena nadzar pada hakikatnya adalah sebuah janji untuk melakukan ibadah tertentu yang semula hukumnya sunnah, dengan syarat apabila keinginannya tercapai.
Nadzar bisa kita definisikan menjadi pengubahan hukum ibadah dan aneka ketaatan atau pendekatan diri kepada Allah, sehingga hukum itu berudah dari sunnah menjadi wajib, dengan syarat bila keinginan terkabul.
Maka yang dinadzarkan hanya hal-hal yang terkait dengan ibadah, atau ketaatan kepada Allah, atau pun juga pendekatan diri (taqarrub) kepada Allah. Misalnya shalat, puasa, zakat, haji, baca Quran, atau menghafalkannya. Bisa juga bersifat maliyah (harta) seperti membantu korban bencana, memberi beasiswa dan seterusnya.
Menggunduli kepala atau memotong kumis dan alis hanya sebelah saja, kalau team sepakbola kesayangannya menang, jelas bukan nadzar. Malah sebaliknya, termasuk merusak ciptaan Allah.
Karena menggunduli kepala dan sejenisnya itu sama sekali tidak ada nilai ibadahnya. Sebaliknya, malah cenderung menjadi dosa, karena menjadi bahan ejekan dan tertawaan dari orang lain. Becanda sih becanda, tapi tidak boleh sampai ke titik pelecehan.
Kewajiban Menunaikan Nadzar
Menunaikan nadzar hukumnya wajib, sebagaimana firman Allah SWT berikut ini
????? ?????????? ?????????? ??????????? ??????????? ???????????????? ??????????? ???????
Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan tawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).(QS. Al-Hajj: 29)
???????? ??????????? ???????????? ??????? ????? ??????? ????????????
Nadzar bosa diikrarkan di dalam diri sendiri, atau boleh juga diungkapkan kepada orang lain.
Misalnya, kita berniat untuk shalat. Tentu berbeda dengan kita bernadzar untuk shalat. Kalau kita niat mau shalat, maka kita tinggal menjalankan shalat, baik shalat itu hukumnya wajib atau pun hukumnya sunnah.
Akan lain ceritanya kalau kita bernadzar untuk shalat, shalat yang tadinya cuma sunnah, begitu kita nadzarkan berubah hukumnya jadi wajib. Misalnya kita bernadar kalau nanti naik jabatan, malamnya akan melakukan shalat tahajjud. Meski shalat tahajjud itu hukumnya sunnah, namun ketika sudah dinadzarkan, berubah hukumnya jadi wajib. Maksudnya kalau apa yang dinadzarkan terkabul.
Bagaimana kalau tidak terkabul?
Ya, tentu saja tidak wajib dijalankan. Tapi kalau mau dijalankan juga, maka boleh saja dan tetap berpahala. Jadi hukumnya sunnah.
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
http://islam.dagdigdug.com/perbedaan-niat-dan-nadzar/comment-page-1/#comment-600
Bilamana Kematian Datang.....
Kesaksian Warga Bengkalis yang Mati Suri dalam Temu Alumni ESQ 'Menyaksikan Orang Disiksa dan Ingin Kembali ke Dunia'. Pengalaman mati suri seperti yang dialami Aslina, telah pula dirasakan banyak orang. Seorang peneliti dan meraih gelar doktor filsafat dari Universitas Virginia Dr Raymond A Moody pernah meneliti fenomena ini. Hasilnya orang mati suri rata-rata memiliki pengalaman yang hampir sama. Masuk lorong waktu dan ingin dikembalikan ke dunia. Catatan ini dilengkapi pula dengan penjelasan instruktur ESQ Legisan Sugimin yang mengutip Al-Quran yang menjelaskan orang yang mati itu ingin dikembalikan ke dunia, serta penelusuran melalui internet tentang Dr Raymond. Bagi pembaca yang ingin mengetahui perihal Dr Raymond dapat membuka situs www.lifeafterlife.com dan hasil penelitian Raymond tentang mati suri dapat dibaca di buku Life After Life. Aslina adalah warga Bengkalis yang mati suri 24 Agustus 2006 lalu. Gadis berusia sekitar 25 tahun itu memberikan kesaksian saat nyawanya dicabut dan apa yang disaksikan ruhnya saat mati suri. Sebelum Aslina memberi kesaksian, pamannya Rustam Effendi memberikan penjelasan pembuka. Aslina berasal dari keluarga sederhana, ia telah yatim. Sejak kecil cobaan telah datang pada dirinya. Pada umur tujuh tahun tubuhnya terbakar api sehingga harus menjalani dua kali operasi. Menjelang usia SMA ia termakan racun. Tersebab itu ia menderita selama tiga tahun. Pada umur 20 tahun ia terkena gondok (hipertiroid). Gondok tersebut menyebabkan beberapa kerusakan pada jantung dan matanya. Karena penyakit gondok itu maka Jumat, 24 Agustus 2006 Aslina menjalani check-up atas gondoknya di Rumah Sakit Mahkota Medical Center (MMC) Melaka Malaysia. Hasil pemeriksaan menyatakan penyakitnya di ambang batas sehingga belum bisa dioperasi. ''Kalau dioperasi maka akan terjadi pendarahan," jelas Rustam. Oleh karena itu Aslina hanya diberi obat. Namun kondisinya tetap lemah. Malamnya Aslina gelisah luar biasa, dan terpaksa pamannya membawa Aslina kembali ke Mahkota sekitar pukul 12 malam itu. Ia dimasukkan ke unit gawat darurat (UGD), saat itu detak jantungnya dan napasnya sesak.Lalu ia dibawa ke luar UGD masuk ke ruang perawatan. ''Aslina seperti orang ombak (menjelang sakratulmaut, red). Lalu saya ajarkan kalimat thoyyibah dan syahadat. Setelah itu dalam pandangan saya Aslina menghembuskan nafas terakhir, '' ungkapnya. Usai Rustam memberi pengantar, lalu Aslina memberikan kesaksiaanya. ''Mati adalah pasti. Kita ini calon-calon mayat, calon penghuni kubur,'' begitu ia mengawali kesaksiaanya setelah meminta seluruh hadirin yang memenuhi Grand Ball Room Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru tersebut membacakan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Tak lupa ia juga menasehati jamaah untuk memantapkan iman, amal dan ketakwaan sebelum mati datang. ''Saya telah merasakan mati,'' ujar anak yatim itu. Hadirin terpaku mendengar kesaksian itu. Sungguh, lanjutya, terlalu sakit mati itu. Diceritakan, rasa sakit ketika nyawa dicabut itu seperti sakitnya kulit hewan ditarik dari daging, dikoyak. Bahkan lebih sakit lagi. ''Terasa malaikat mencabut (nyawa, red) dari kaki kanan saya,'' tambahnya. Di saat itu ia sempat diajarkan oleh pamannya kalimat thoyibah. ''Saat di ujung napas, saya berzikir,'' ujarnya. ''Sungguh sakitnya, Pak, Bu,'' ulangnya di hadapan lebih dari 300 alumni ESQ Pekanbaru. Diungkapkan, ketika ruhnya telah tercabut dari jasad, ia menyaksikan di sekelilingnya ada dokter, pamannya dan ia juga melihat jasadnya yang terbujur. Setelah itu datang dua malaikat serba putih mengucapkan Assalaimualaikum kepada ruh Aslina. ''Malaikat itu besar, kalau memanggil, jantung rasanya mau copot, gemetar,'' ujar Aslina mencerita pengalaman matinya. Lalu malaikat itu bertanya: ''siapa Tuhanmu, apa agamamu, dimana kiblatmu dan siapa nama orangtuamu. " Ruh Aslina menjawab semua pertanyaan itu dengan lancar. Lalu ia dibawa ke alam barzah. ''Tak ada teman kecuali amal,'' tambah Aslina yang Ahad malam itu berpakaian serba hijau. Seperti pengakuan pamannya, Aslina bukan seorang pendakwah, tapi malam itu ia tampil memberikan kesaksian bagaikan seorang muballighah. Di alam barzah ia melihat seseorang ditemani oleh sosok yang mukanya berkudis,badan berbulu dan mengeluarkan bau busuk. Mungkin sosok itulah adalah amal buruk dari orang tersebut. Aslina melanjutkan. ''Bapak, Ibu, ingatlah mati,'' sekali lagi ia mengajak hadirin untuk bertaubat dan beramal sebelum ajal menjemput. Di alam barzah, ia melanjutkan kesaksiannya, ruh Aslina dipimpin oleh dua orang malaikat. Saat itu ia ingin sekali berjumpa dengan ayahnya. Lalu ia memanggil malaikat itu dengan ''Ayah''. ''Wahai ayah bisakah saya bertemu dengan ayah saya,'' tanyanya. Lalu muncullah satu sosok. Ruh Aslina tak mengenal sosok yang berusia antara 17-20 tahun itu. Sebab ayahnya meninggal saat berusia 65 tahun. Ternyata memang benar, sosok muda itu adalah ayahnya. Ruh Aslina mengucapkan salam ke ayahnya dan berkata: ''Wahai ayah, janji saya telah sampai.'' Mendengar itu ayah saya saya menangis. Lalu ayahnya berkata kepada Aslina. ''Pulanglah ke rumah, kasihan adik-adikmu. '' ruh Aslina pun menjawab. ''Saya tak bisa pulang, karena janji telah sampai''. Usai menceritakan dialog itu, Aslina mengingatkan kembali kepada hadirin bahwa alam barzah dan akhirat itu benar-benar ada. ''Alam barzah, akhirat, surga dan neraka itu betul ada. Akhirat adalah kekal,'' ujarnya bak seorang pendakwah. Setelah dialog antara ruh Aslina dan ayahnya. Ayahnya tersebut menunduk. Lalu dua malaikat memimpinnya kembali, ia bertemu dengan perempuan yang beramal shaleh yang mukanya bercahaya dan wangi. Lalu ruh Aslina dibawa kursi yang empuk dan didudukkan di kursi tersebut, disebelahnya terdapat seorang perempuan yang menutup aurat, wajahnya cantik. Ruh Aslina bertanya kepada perempuan itu. ''Siapa kamu?'' lalu perempuan itu menjawab.''Akulah (amal) kamu.'' Selanjutnya ia dibawa bersama dua malaikat dan amalnya berjalan menelurusi lorong waktu melihat penderitaan manusia yang disiksa. Di sana ia melihat seorang laki-laki yang memikul besi seberat 500 ton, tangannya dirantai ke bahu, pakaiannya koyak-koyak dan baunya menjijikkan. Ruh Aslina bertanya kepada amalnya. ''Siapa manusia ini?'' Amal Aslina menjawab orang tersebut ketika hidupnya suka membunuh orang. Lalu dilihatnya orang yang yang kulit dan dagingnya lepas. Ruh Aslina bertanya lagi ke amalnya tentang orang tersebut. Amalnya mengatakan bahwa manusia tersebut tidak pernah shalat. Selanjutnya tampak pula oleh ruh Aslina manusia yang dihujamkan besi ke tubuhnya. Ternyata orang itu adalah manusia yang suka berzina. Tampak juga orang saling bunuh, manusia itu ketika hidup suka bertengkar dan mengancam orang lain. Dilihatkan juga pada ruh Aslina, orang yang ditusuk dengan 80 tusukan, setiap tusukan terdapat 80 mata pisau yang tembus ke dadanya, lalu berlumuran darah, orang tersebut menjerit dan tidak ada yang menolongnya. Ruh Aslina bertanya pada amalnya. Dan dijawab orang tersebut adalah orang juga suka membunuh. Ada pula orang yang dihempaskan ke tanah lalu dibunuh. Orang tersebut adalah anak yang durhaka dan tidak mau memelihara orang tuanya ketika di dunia. Perjalanan menelusuri lorong waktu terus berlanjut. Sampailah ruh Aslina di malam yang gelap, kelam dan sangat pekat sehingga dua malaikat dan amalnya yang ada disisinya tak tampak. Tiba-tiba muncul suara orang mengucap : Subnallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar. Tiba-tiba ada yang mengalungkan sesuatu di lehernya. Kalungan itu ternyata tasbih yang memiliki biji 99 butir. Perjalanan berlanjut. Ia nampak tepak tembaga yang sisi-sisinya mengeluarkan cahaya, di belakang tepak itu terdapat gambar kakbah. Di dalam tepak terdapat batangan emas. Ruh Aslina bertanya pada amalnya tentang tepak itu. Amalnya menjawab tepak tersebut adalah husnul khatimah. (Husnul khatimah secara literlek berarti akhir yang baik. Yakni keadaan dimana manusia pada akhir hayatnya dalam keadaan (berbuat) baik,red). Selanjutnya ruh Aslina mendengarkan azan seperti azan di Mekkah. Ia pun mengatakan kepada amalnya. ''Saya mau shalat.'' Lalu dua malaikat yang memimpinnya melepaskan tangan ruh Aslina. ''Saya pun bertayamum, saya shalat seperti orang-orang di dunia shalat,'' ungkap Aslina. Selanjutnya ia kembali dipimpin untuk melihat Masjid Nabawi. Lalu diperlihatkan pula kepada ruh Aslina, makam Nabi Muhammad SAW. Dimakam tersebut batangan-batangan emas di dalam tepak ''husnul khatimah'' itu mengeluarkan cahaya terang. Berikutnya ia melihat cahaya seperti matahari tapi agak kecil. Cahaya itu pun bicara kepada ruh Aslina. ''Tolong kau sampaikan kepada umat, untuk bersujud di hadapan Allah.'' Selanjutnya ruh Aslina menyaksikan miliaran manusia dari berbagai abad berkumpul di satu lapangan yang sangat luas. Ruh Aslina hanya berjarak sekitar lima meter dari kumpulan manusia itu. Kumpulan manusia itu berkata. ''Cepatlah kiamat, aku tak tahan lagi di sini Ya Allah.'' Manusia-manusia itu juga memohon. ''Tolong kembalikan aku ke dunia, aku mau beramal.'' Begitulah di antara cerita Aslina terhadap apa yang dilihat ruhnya saat ia mati suri. Dalam kesaksiaannya ia senantiasa mengajak hadirin yang datang pada pertemuan alumni ESQ itu untuk bertaubat dan beramal shaleh serta tidak melanggar aturan Allah. Setelah kesaksian Aslina, instruktur Pelatihan ESQ Legisan Sugimin yang telah mendapat lisensi dari Ary Ginanjar (pengarang buku sekaligus penemu metode Pelatihan ESQ) menjelaskan bahwa fenomena mati suri dan apa yang disaksikan oleh orang yang mati suri pernah diteliti ilmuan Barat. Legisan mengemukakan pula, mungkin di antara alumni ESQ yang hadir pada Ahad (24/9) malam itu ada yang tidak percaya atau ragu terhadap kesaksian Aslina. Tapi yang jelas, lanjutnya, rata-rata orang yang mati suri merasakan dan melihat hal yang hampir sama. ''Apa yang disampaikan Aslina, mungkin bukti yang ditunjukkan Allah kepada kita semua, '' ujarnya.Legisan menjelaskan penelitian oleh Dr Raymond A Moody Jr tentang mati suri. Raymond mengemukakan orang mati suri itu dibawa masuk ke lorong waktu, di sana ia melihat rekaman seluruh apa yang telah ia lakukan selama hidupnya. Dan diakhir pengakuan orang mati suri itu berkata: ''Dan aku ingin agar aku dapat kembali dan membatalkan semuanya.'' Menanggapi kesaksian Aslina yang melihat orang-orang berteriak ingin dikembalikan ke dunia dan ingin beramal serta penelitian Raymond yang menyebutkan ''aku ingin agar aku dapat kembali dan membatalkan semuanya,'' Legisan mengutip ayat Al-Quran Surat Al-Mu'muninun (23) ayat 99-100: Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata:''Ya, Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia).''(99). Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. (100). Sebagai penguat dalil agar manusia bertaubat, dikutipkan juga Quran Surat Az-Zumar ayat 39: ''Dan kembalilah kamu kepada Tuhan-Mu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).'' Usai pertemuan alumni itu, Aslina meminta nasehat dari Legisan. Intruktur ESQ itu menyarankan agar Aslina senatiasa berdakwah dan menyampaikan kesaksiaannya saat mati suri kepada masyarakat agar mereka bertaubat dan senantiasa mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Setelah acara, banyak di antara alumni yang bersimpati dan ingin membantu pengobatan sakit gondoknya. Para hadirinpun menyempat diri untuk berfoto bersama Aslina. Semoga pembaca dapat mengambil pelajaran dari kesaksiaan tersebut.
http://www.mail-archive.com/jamaah@arroyyan.com/msg04999.html
http://www.mail-archive.com/jamaah@arroyyan.com/msg04999.html
Sunday, July 18, 2010
Janji Untuk Ibu
Pautan dua cinta yang terikat kuat antara ibu dan anak sepertinya takkan pernah putus. Tetapi kekokohannya bukan tidak mungkin usang dan kendur. Dan selalu anak yang mengendurkan tali cinta kasih itu. Ibu, rasanya terlalu mulia untuk dituduh mengusangkan kekokohan pautan cinta suci yang berakar di hatinya.
Ibu tidak pernah mengumbar janji untuk menyayangi anaknya. Derai air mata dan cucuran peluhnya jauh lebih nyaring mengatakan "sayang" ketimbang janji manis atau bahkan omelannya ketika si anak berulah. Baginya cinta dan sayang selalu ada untuk anak2nya, hingga ia tak perlu lagi janji, karena janji hanya untuk sesuatu yang belum tersedia. Tetapi janji adalah suara sehari2 yang sampai ke telinga seorang ibu dari mulut anak2-nya. Dan sering kali janji itu jauh lebih memekakan telinga daripada menjernihkan mata karena melihat bukti dari janji2 itu.
Seorang anak yang merasa sudah cukup sukses suatu ketika berucap janji kepada ibu yang disayanginya. "Ibu, kalau sudah punya cukup uang saya ingin sekali mengongkosi ibu dan ayah naik haji." Ibunya tersenyum. Dari ujung matanya kristal2 bening meleleh membasahi pipi. Didekapnya buah hati yang memiliki niat baik itu. Tanpa suara. Hanya dadanya yang bergemuruh memikul haru yang begitu besar. Bayangan masa2 kecil anaknya yang menyimpan banyak kenangan manis lalu pun hadir. Disusul bayangan kerinduan yang sangat untuk berziarah ke baitullah. Dalam hatinya ia berucap, "Semoga niat sucimu terkabul, sayang." Dan sebuah kecupan mendarat di dahi puterinya yang cantik itu.
Waktu pun berlari menyisakan hitungan hari, hingga pada suatu saat keberuntungan berpihak pada puteri cantik pemilik niat baik itu. Bersama suami dan anak2nya ia kembali ke tanah air dari tugas dinas suaminya. Tentu di kantong keluarga kecil itu telah terkumpul cukup uang. Hal ini dipahami oleh sang ibu. Seketika hatinya berbunga menyambut kepulangan anak, mantu, dan cucunya.
Namun meski demikian, pantang bagi si ibu untuk mengungkit janji yang pernah diucapkan puterinya tentang naik haji itu. Ia tak ingin selaksa amalnya terkotori oleh sedikit pun pamrih. Namun, puterinya yang cantik itu seperti lupa dengan janji yang diucapkannya. Seminggu, sebulan, dua bulan, dalam hati, seorang bunda menunggu2 anaknya yang mungkin akan memberikan buku ONH (Ongkos Naik Haji) atas namanya dan suaminya. Waktu pun berlalu tanpa suara, seperti tak berani janji kapan peristiwa itu akan terjadi. Hingga tibalah suatu hari, hati seorang bunda pecah dalam diam ketika anaknya itu membeli sebidang tanah seharga tiga kali ongkos haji untuk dibuat kolam ikan dan tempat peristirahatan keluarga kecilnya bila pulang ke desa. Tak tahu sebesar apa gemuruh yang bergelombang di dada ibu, hanya dia yang tau, karena ia tetap tersenyum di depan semua anaknya. Tak terkecuali di depan puterinya yang cantik itu. Ia tak pernah menagih janji anaknya, bahkan sekedar mengungkit pun tidak.
Tapi, entah isyarat apa ketika ikan2 di kolam anaknya tak pernah menghasilkan keuntungan. Rumah peristirahatannya pun menjadi hanya sebatas rumah kosong yang tidak banyak memberi manfaat. Lalu, entah isyarat apa ketika anak2 yang lain yang ikut menggunakan uang anak perempuan ibu itu untuk berbagai usaha, tidak satu pun dari mereka yang sukses. Alih2, sebuah kesalah-pahaman keluarga terjadi meretakan keharmonisan keluarga ibu yang diingkari janji itu.
Entah isyarat apa. Apakah itu akibat sakit hati ibu karena anaknya sendiri telah mengingkari janji untuknya? Hanya "mungkin" jawabannya. Karena senyum ibu tidak pernah berubah untuk semua anaknya; do'a ibu tidak pernah berganti untuk semua buah hatinya, selalu untuk kebaikan; dan pangkuan serta pelukannya selalu terbuka untuk seluruh belahan jiwanya. Tapi apakah seorang ibu tidak bisa sakit hati? itu juga pertanyaan yang tidak mudah dijawab. Karena ibu juga manusia biasa, tapi sangat luar biasa jasanya. Terlalu mahal semua jasa seorang ibu untuk ditukar dengan janji2 kosong. Mungkin kekebalan hati seorang ibu telah mampu menyembunyikan sepedih apapun sakit hatinya, namun Allah swt tetaplah Dzat yang Maha Adil yang telah mentakdirkan Rasul-Nya bersabda: "Keridhoan Allah ada dalam keridhoan kedua orang tua, dan kemurkaan Allah ada dalam kemurkaan mereka."
Mungkin lautan kasih sayang ibu terlalu dalam untuk sekedar menenggelamkan sebesar apapun kesalahan anak2nya hingga tak muncul kepermukaan.
Tetapi sebagai anaknya, kita harus memahami sifat manusiawi ibu kita, bahwa beliau juga punya hati yang sakit jika tergores. Dan yang pasti Allah swt adalah Dzat yang Maha Adil, dan tidak pernah lupa dengan janji2 yang tertuang dalam ajaran Rasul-Nya. Jadi, berhati2lah memelihara janji yang pernah diucapkan di hadapan bunda.
Wallahu a'lam.
LDK Commitment Poltekpos.
Ibu tidak pernah mengumbar janji untuk menyayangi anaknya. Derai air mata dan cucuran peluhnya jauh lebih nyaring mengatakan "sayang" ketimbang janji manis atau bahkan omelannya ketika si anak berulah. Baginya cinta dan sayang selalu ada untuk anak2nya, hingga ia tak perlu lagi janji, karena janji hanya untuk sesuatu yang belum tersedia. Tetapi janji adalah suara sehari2 yang sampai ke telinga seorang ibu dari mulut anak2-nya. Dan sering kali janji itu jauh lebih memekakan telinga daripada menjernihkan mata karena melihat bukti dari janji2 itu.
Seorang anak yang merasa sudah cukup sukses suatu ketika berucap janji kepada ibu yang disayanginya. "Ibu, kalau sudah punya cukup uang saya ingin sekali mengongkosi ibu dan ayah naik haji." Ibunya tersenyum. Dari ujung matanya kristal2 bening meleleh membasahi pipi. Didekapnya buah hati yang memiliki niat baik itu. Tanpa suara. Hanya dadanya yang bergemuruh memikul haru yang begitu besar. Bayangan masa2 kecil anaknya yang menyimpan banyak kenangan manis lalu pun hadir. Disusul bayangan kerinduan yang sangat untuk berziarah ke baitullah. Dalam hatinya ia berucap, "Semoga niat sucimu terkabul, sayang." Dan sebuah kecupan mendarat di dahi puterinya yang cantik itu.
Waktu pun berlari menyisakan hitungan hari, hingga pada suatu saat keberuntungan berpihak pada puteri cantik pemilik niat baik itu. Bersama suami dan anak2nya ia kembali ke tanah air dari tugas dinas suaminya. Tentu di kantong keluarga kecil itu telah terkumpul cukup uang. Hal ini dipahami oleh sang ibu. Seketika hatinya berbunga menyambut kepulangan anak, mantu, dan cucunya.
Namun meski demikian, pantang bagi si ibu untuk mengungkit janji yang pernah diucapkan puterinya tentang naik haji itu. Ia tak ingin selaksa amalnya terkotori oleh sedikit pun pamrih. Namun, puterinya yang cantik itu seperti lupa dengan janji yang diucapkannya. Seminggu, sebulan, dua bulan, dalam hati, seorang bunda menunggu2 anaknya yang mungkin akan memberikan buku ONH (Ongkos Naik Haji) atas namanya dan suaminya. Waktu pun berlalu tanpa suara, seperti tak berani janji kapan peristiwa itu akan terjadi. Hingga tibalah suatu hari, hati seorang bunda pecah dalam diam ketika anaknya itu membeli sebidang tanah seharga tiga kali ongkos haji untuk dibuat kolam ikan dan tempat peristirahatan keluarga kecilnya bila pulang ke desa. Tak tahu sebesar apa gemuruh yang bergelombang di dada ibu, hanya dia yang tau, karena ia tetap tersenyum di depan semua anaknya. Tak terkecuali di depan puterinya yang cantik itu. Ia tak pernah menagih janji anaknya, bahkan sekedar mengungkit pun tidak.
Tapi, entah isyarat apa ketika ikan2 di kolam anaknya tak pernah menghasilkan keuntungan. Rumah peristirahatannya pun menjadi hanya sebatas rumah kosong yang tidak banyak memberi manfaat. Lalu, entah isyarat apa ketika anak2 yang lain yang ikut menggunakan uang anak perempuan ibu itu untuk berbagai usaha, tidak satu pun dari mereka yang sukses. Alih2, sebuah kesalah-pahaman keluarga terjadi meretakan keharmonisan keluarga ibu yang diingkari janji itu.
Entah isyarat apa. Apakah itu akibat sakit hati ibu karena anaknya sendiri telah mengingkari janji untuknya? Hanya "mungkin" jawabannya. Karena senyum ibu tidak pernah berubah untuk semua anaknya; do'a ibu tidak pernah berganti untuk semua buah hatinya, selalu untuk kebaikan; dan pangkuan serta pelukannya selalu terbuka untuk seluruh belahan jiwanya. Tapi apakah seorang ibu tidak bisa sakit hati? itu juga pertanyaan yang tidak mudah dijawab. Karena ibu juga manusia biasa, tapi sangat luar biasa jasanya. Terlalu mahal semua jasa seorang ibu untuk ditukar dengan janji2 kosong. Mungkin kekebalan hati seorang ibu telah mampu menyembunyikan sepedih apapun sakit hatinya, namun Allah swt tetaplah Dzat yang Maha Adil yang telah mentakdirkan Rasul-Nya bersabda: "Keridhoan Allah ada dalam keridhoan kedua orang tua, dan kemurkaan Allah ada dalam kemurkaan mereka."
Mungkin lautan kasih sayang ibu terlalu dalam untuk sekedar menenggelamkan sebesar apapun kesalahan anak2nya hingga tak muncul kepermukaan.
Tetapi sebagai anaknya, kita harus memahami sifat manusiawi ibu kita, bahwa beliau juga punya hati yang sakit jika tergores. Dan yang pasti Allah swt adalah Dzat yang Maha Adil, dan tidak pernah lupa dengan janji2 yang tertuang dalam ajaran Rasul-Nya. Jadi, berhati2lah memelihara janji yang pernah diucapkan di hadapan bunda.
Wallahu a'lam.
LDK Commitment Poltekpos.
Percakapan Imam Al Ghazali kepada Muridnya
Pasti sudah banyak yang mendengar tentang nasehat Imam Ghazali ini kepada para muridnya. Saya kutip di sini percakapannya untuk merefresh kembali, dan mengambil hikmahnya:
Imam Ghazali = “Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?”
Murid 1 = “Orang tua“
Murid 2 = “Guru“
Murid 3 = “Teman“
Murid 4 = “Kaum kerabat“
Imam Ghazali = “Semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati” ( Surah Ali-Imran :185).
Imam Ghazali = “Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini ?”
Murid 1 = “Negeri Cina“
Murid 2 = “Bulan“
Murid 3 = “Matahari“
Murid 4 = “Bintang-bintang“
Iman Ghazali = “Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama“.
Iman Ghazali = “Apa yang paling besar di dunia ini ?“
Murid 1 = “Gunung“
Murid 2 = “Matahari“
Murid 3 = “Bumi“
Imam Ghazali = “Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU (Surah Al A’raf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka.”
Imam Ghazali= “Apa yang paling berat didunia?“
Murid 1 = “Baja“
Murid 2 = “Besi“
Murid 3 = “Gajah“
Imam Ghazali = “Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah Al-Azab : 72 ). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah pemimpin di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah.”
Imam Ghazali = “Apa yang paling ringan di dunia ini ?”
Murid 1 = “Kapas“
Murid 2 = “Angin“
Murid 3 = “Debu“
Murid 4 = “Daun-daun“
Imam Ghazali = “Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali didunia ini adalah MENINGGALKAN SOLAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan solat “
Imam Ghazali = “Apa yang paling tajam sekali di dunia ini?”
Murid- Murid dengan serentak menjawab = “Pedang “
Imam Ghazali = “Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Kerana melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri “
Hikmah:
* Perbanyak ibadah sesungguhnya kematian adalah dekat.
* Pergunakan waktu sebaik mungkin karena kita tidak dapat mengulang masa lalu.
* Berhati-hati dengan hawa nafsu, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka.
* Tunaikan selalu amanah. Ingat bahwa manusia dan jin diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah semata.
* Dalam kesibukan apapun, jangan tinggalkan shalat.
* Berhati-hati dengan ucapan kita, karena melalui lidah kita mudah untuk menyinggung/ melukai hati saudara kita.
http://www.facebook.com/n/?inbox%2Freadmessage.php&t=1247948739411&mid=2ad3006G4e643d8eG120e84bG0&n_m=kalidam88%40yahoo.co.id
Imam Ghazali = “Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?”
Murid 1 = “Orang tua“
Murid 2 = “Guru“
Murid 3 = “Teman“
Murid 4 = “Kaum kerabat“
Imam Ghazali = “Semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati” ( Surah Ali-Imran :185).
Imam Ghazali = “Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini ?”
Murid 1 = “Negeri Cina“
Murid 2 = “Bulan“
Murid 3 = “Matahari“
Murid 4 = “Bintang-bintang“
Iman Ghazali = “Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama“.
Iman Ghazali = “Apa yang paling besar di dunia ini ?“
Murid 1 = “Gunung“
Murid 2 = “Matahari“
Murid 3 = “Bumi“
Imam Ghazali = “Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU (Surah Al A’raf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka.”
Imam Ghazali= “Apa yang paling berat didunia?“
Murid 1 = “Baja“
Murid 2 = “Besi“
Murid 3 = “Gajah“
Imam Ghazali = “Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah Al-Azab : 72 ). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah pemimpin di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah.”
Imam Ghazali = “Apa yang paling ringan di dunia ini ?”
Murid 1 = “Kapas“
Murid 2 = “Angin“
Murid 3 = “Debu“
Murid 4 = “Daun-daun“
Imam Ghazali = “Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali didunia ini adalah MENINGGALKAN SOLAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan solat “
Imam Ghazali = “Apa yang paling tajam sekali di dunia ini?”
Murid- Murid dengan serentak menjawab = “Pedang “
Imam Ghazali = “Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Kerana melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri “
Hikmah:
* Perbanyak ibadah sesungguhnya kematian adalah dekat.
* Pergunakan waktu sebaik mungkin karena kita tidak dapat mengulang masa lalu.
* Berhati-hati dengan hawa nafsu, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka.
* Tunaikan selalu amanah. Ingat bahwa manusia dan jin diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah semata.
* Dalam kesibukan apapun, jangan tinggalkan shalat.
* Berhati-hati dengan ucapan kita, karena melalui lidah kita mudah untuk menyinggung/ melukai hati saudara kita.
http://www.facebook.com/n/?inbox%2Freadmessage.php&t=1247948739411&mid=2ad3006G4e643d8eG120e84bG0&n_m=kalidam88%40yahoo.co.id
Thursday, July 15, 2010
~..~ FINISH ~..~
SOBAT ''TUJUAN AKHIR KITA IALAH MENEMUI-NYA, KEMUDIAN INGAT SEBANYAK-BANYAKNYA KEPADA DIA,AGAR KELAK LURUS JALAN UNTUK KEMBALI KEPADA-NYA.''
Sobat ? kita wajib dan perlu mengenal nomor telepon Allah subhannahu wa ta'ala dan kontak terus menerus,dengan memutar nomor 24434,yaitu Sholat subuh dua rekaat,dzuhur empat rekaat,ashar empat rekaat,magrib tiga rekaat serta isya empat rekaat.Usaha demikian masih dalam tahap pendakian. Penyembahan ruti demikian perlu memasuki tingkat yang lebih tinggi,yaitu menghadirkan hati.
Menghadirkan hati dengan memutar channel-Nya agar terbuka hijab.Memutar chanel tujuh,yaitu Indera bathin,Pantulan cahaya-Nya,akan keluar,dan gambaran kelihatan.Dengan siapa kita berkomunikasi Memakai nomor pesawat 24434 tadi,maka yang menerimanya disana akan jelas tampak terlihat.
Dengan menyaksiakan barulah kita mengenal keindahan kemudian kita akan mengenal cinta.Sebab orang jatuh cinta itu lazimnya kepada yang indah, kemudian didukung oleh kasih sayang yang di cintai.Bsudah jatuh cinta maka akan sulit untuk melupakannya.
Cinta tidak akan mengenal lelah,cinta tidak punya nilai intruder(tidak dapat dicampuri orang lain) Cinta adalah penggerak pertama untuk kita melangkah.Cinta dapat mengantarkan kita kepuncak keindahan serta cinta dapat mengantarkan kewujud kesempurnaan.
''KITA CINTA ALLAH SWT KARENA ALLAH SWT CINTA KITA.
AKU WAJIB MENCINTAI KARENA AKU TELAH DICINTAI.
DI SINI AKU,DAN DISINI ALLAH SUBHANNAHU WA TA'ALA.
KEMUDIAN DIA TELAH BERBISIK DI DALAM KUPINGKU.
AKU DISINI DAN DEKAT DENGAN URAT LEHERMU.
SAAT AKU ADA DAN OTOMATIS ENKAU PUN ADA.
KINI JARAK ANTARA KITA TIDAK SEPERTI DULU.
DULU KAU BERTERIAK MENCARI AKU.
HAMPIR PECAH GENDERANG TELINGAKU.''
Keindahan Allah subhannahu wa Ta'ala melebihi semua keindahan sepiritual lainnya.Melebihi keindahan wanita sexy sebagai jelmaan jin,Nyai Roro kidul.Bentuk apapun yang terasa dilihat dimuka bumi,maupun yang terlihat di alam meditasi yang bukan Tuhan ,tidaklah seindah Allah Subhannahu Wa Ta'ala.Cahaya Allah swt akan mencerminkan bentuk,dan bentuk akan mencerminkan wujud kepada wujud yang tidak berawal dan berakhir itulah kita menharapkan selalu untuk bertemu.Mencintai Allah Subhannahu Wa Ta'ala adalah mencintai keindahan:
'' SEMAKIN MENDALAM IMAN TELAH MELIHAT RUPA YANG MENAWAN,YANG DICINTA TELAH MEMBERIKAN KENIKMATAN TAK TERHINGGA.
PEMUJA LARUT DALAM KETENTRAMAN.
MEREKA KEKAL DALAM KEMESRAAN.
TERJALIN DALAM KETERKAITAN DAN TIDAK MUNGKIN TERPISAH.
BAIK DALAM PERJAMUAN PENDEK MAUPUN DALAM KEKEKALAN.''
Suatu kepastian yang tidak akan berubah,berpindah,bila wujud itu telah di buktikan.Sering kita menterjemahkan bahwa yang dapat dibuktikan hanyalah ilmu matematika saja.Sedangkan ilmu metafisika cukup dirasakan saja.Hal ini bertentangan sifat 20 yaitu Wujud,Qidam, Baqa , dan seterusnya.Wujud itu ada dan tidak mungkin tidak ada.Kemudian keberadaannya itu kekal dan tidak berawal dan berakhir ada bersama kita manusia.Pengakuan ini juga telah dinyatakan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasalm:''ANA AHMAD BILA M''artinya AKU AHAD, ahad itu di ambil dari AL Ahadiyah. Yaitu Allah Yang Esa. Waallahu A'lam
Semoga catatan ini berguna dan bermanfaat
''JAZAKUMULLAH AHSANAL JAZA''
~..~ PABILA ADA SALAH DAN KEKURANGAN DALAM PENYAMPAINKU KU MOHON MA'AF ~..~
sumber : http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/-finish-/442420446041#!/photo.php?pid=155274&op=1&view=all&subj=442420446041&aid=-1&auser=0&oid=442420446041&id=100000662708162
Sobat ? kita wajib dan perlu mengenal nomor telepon Allah subhannahu wa ta'ala dan kontak terus menerus,dengan memutar nomor 24434,yaitu Sholat subuh dua rekaat,dzuhur empat rekaat,ashar empat rekaat,magrib tiga rekaat serta isya empat rekaat.Usaha demikian masih dalam tahap pendakian. Penyembahan ruti demikian perlu memasuki tingkat yang lebih tinggi,yaitu menghadirkan hati.
Menghadirkan hati dengan memutar channel-Nya agar terbuka hijab.Memutar chanel tujuh,yaitu Indera bathin,Pantulan cahaya-Nya,akan keluar,dan gambaran kelihatan.Dengan siapa kita berkomunikasi Memakai nomor pesawat 24434 tadi,maka yang menerimanya disana akan jelas tampak terlihat.
Dengan menyaksiakan barulah kita mengenal keindahan kemudian kita akan mengenal cinta.Sebab orang jatuh cinta itu lazimnya kepada yang indah, kemudian didukung oleh kasih sayang yang di cintai.Bsudah jatuh cinta maka akan sulit untuk melupakannya.
Cinta tidak akan mengenal lelah,cinta tidak punya nilai intruder(tidak dapat dicampuri orang lain) Cinta adalah penggerak pertama untuk kita melangkah.Cinta dapat mengantarkan kita kepuncak keindahan serta cinta dapat mengantarkan kewujud kesempurnaan.
''KITA CINTA ALLAH SWT KARENA ALLAH SWT CINTA KITA.
AKU WAJIB MENCINTAI KARENA AKU TELAH DICINTAI.
DI SINI AKU,DAN DISINI ALLAH SUBHANNAHU WA TA'ALA.
KEMUDIAN DIA TELAH BERBISIK DI DALAM KUPINGKU.
AKU DISINI DAN DEKAT DENGAN URAT LEHERMU.
SAAT AKU ADA DAN OTOMATIS ENKAU PUN ADA.
KINI JARAK ANTARA KITA TIDAK SEPERTI DULU.
DULU KAU BERTERIAK MENCARI AKU.
HAMPIR PECAH GENDERANG TELINGAKU.''
Keindahan Allah subhannahu wa Ta'ala melebihi semua keindahan sepiritual lainnya.Melebihi keindahan wanita sexy sebagai jelmaan jin,Nyai Roro kidul.Bentuk apapun yang terasa dilihat dimuka bumi,maupun yang terlihat di alam meditasi yang bukan Tuhan ,tidaklah seindah Allah Subhannahu Wa Ta'ala.Cahaya Allah swt akan mencerminkan bentuk,dan bentuk akan mencerminkan wujud kepada wujud yang tidak berawal dan berakhir itulah kita menharapkan selalu untuk bertemu.Mencintai Allah Subhannahu Wa Ta'ala adalah mencintai keindahan:
'' SEMAKIN MENDALAM IMAN TELAH MELIHAT RUPA YANG MENAWAN,YANG DICINTA TELAH MEMBERIKAN KENIKMATAN TAK TERHINGGA.
PEMUJA LARUT DALAM KETENTRAMAN.
MEREKA KEKAL DALAM KEMESRAAN.
TERJALIN DALAM KETERKAITAN DAN TIDAK MUNGKIN TERPISAH.
BAIK DALAM PERJAMUAN PENDEK MAUPUN DALAM KEKEKALAN.''
Suatu kepastian yang tidak akan berubah,berpindah,bila wujud itu telah di buktikan.Sering kita menterjemahkan bahwa yang dapat dibuktikan hanyalah ilmu matematika saja.Sedangkan ilmu metafisika cukup dirasakan saja.Hal ini bertentangan sifat 20 yaitu Wujud,Qidam, Baqa , dan seterusnya.Wujud itu ada dan tidak mungkin tidak ada.Kemudian keberadaannya itu kekal dan tidak berawal dan berakhir ada bersama kita manusia.Pengakuan ini juga telah dinyatakan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasalm:''ANA AHMAD BILA M''artinya AKU AHAD, ahad itu di ambil dari AL Ahadiyah. Yaitu Allah Yang Esa. Waallahu A'lam
Semoga catatan ini berguna dan bermanfaat
''JAZAKUMULLAH AHSANAL JAZA''
~..~ PABILA ADA SALAH DAN KEKURANGAN DALAM PENYAMPAINKU KU MOHON MA'AF ~..~
sumber : http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/-finish-/442420446041#!/photo.php?pid=155274&op=1&view=all&subj=442420446041&aid=-1&auser=0&oid=442420446041&id=100000662708162
Monday, July 12, 2010
Wortel, Telur atau Kopi?
Seorang anak mengeluh pada ayahnya tentang hidupnya yang sulit. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa dan ingin menyerah saja. Ia lelah berjuang. Setiap saat satu persoalan terpecahkan, persoalan yang lain muncul.
Ayahnya, seorang juru masak, tersenyum dan membawa anak perempuannya ke dapur. Ia lalu mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air dan meletakkannya pada kompor yang menyala. Beberapa saat kemudian air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama, ia memasukkan wortel. Lalu, pada panci kedua ia memasukkan telur. Dan, pada panci ketiga ia memasukkan beberapa biji kopi tumbuk. Ia membiarkan masing-masing mendidih.
Selama itu ia terdiam seribu bahasa. Sang anak menggereget gigi, tak sabar menunggu dan heran dengan apa yang dilakukan oleh ayahnya. Dua puluh menit kemudian, sang ayah mematikan api. Lalu menyiduk wortel dari dalam panci dan meletakkanya pada sebuah piring. Kemudian ia mengambil telur dan meletakkanya pada piring yang sama. Terakhir ia menyaring kopi yang diletakkan pada piring itu juga.
Ia lalu menoleh pada anaknya dan bertanya, "Apa yang kau lihat, nak?"
"Wortel, telur, dan kopi, " jawab sang anak. Ia membimbing anaknya mendekat dan memintanya untuk memegang wortel. Anak itu melakukan apa yang diminta dan mengatakan bahwa wortel itu terasa lunak.
Kemudian sang ayah meminta anaknya memecah telur. Setelah telur itu dipecah dan dikupas, sang anak mengatakan bahwa telur rebus itu kini terasa keras.
Kemudian sang ayah meminta anak itu mencicipi kopi. Sang anak tersenyum saat mencicipi aroma kopi yang sedap itu. "Apa maksud semua ini, ayah?" tanya sang anak.
Sang ayah menjelaskan bahwa setiap benda tadi telah mengalami hal yang sama, yaitu direbus dalam air mendidih, tetapi selepas perebusan itu mereka berubah menjadi sesuatu yang berbeda-beda. Wortel yang semula kuat dan keras, setelah direbus dalam air mendidih, berubah menjadi lunak dan lemah.
Sedangkan telur, sebaliknya, yang semula mudah pecah, kini setelah direbus menjadi keras dan kokoh.
Sedangkan biji kopi tumbuh berubah menjadi sangat unik. Biji kopi, setelah direbus, malah mengubah air yang merebusnya itu.
Maka, yang manakah dirimu?" tanya sang ayah pada anaknya. "Di saat kesulitan menghadang langkahmu, perubahan apa yang terjadi pada dirimu? Apakah kau menjadi sebatang wortel, sebutir telur atau biji kopi?"
Basicly, ada 4 pokok penting perumpamaan tersebut, al.:
1. air mendidih : gambaran kehidupan, dunia kerja, atau lingkungan, dll (faktor eksternal).
2. wortel : orang yang tadinya begitu keras, kurang peka atau peduli terhadap lingkungan, terlalu PD, dll. Dan setelah 'digodok' oleh kehidupan, dia berubah menjadi seseorang yang takut untuk mencoba sesuatu, 'lembek', atau lebih suka cari aman.
3. telur : orang yang tadinya begitu 'lembek', mudah menyerah, sensitif, dll. Setelah ia menempuh kehidupan, ia lambat-laun berubah menjadi orang yang lebih keras, PD, independent, bahkan hampir sampai ke taraf yang 'over' sehingga ia menjadi tidak peduli akan lingkungannya lagi, kecuali dirinya sendiri.
4. biji kopi : orang yang mampu berbaur sedemikian rupa dengan sekitarnya, mampu beradaptasi dengan baik, sehingga ia bisa diterima bahkan memberikan warna bagi lingkungannya atau mengubah kehidupan/sekitarnya menjadi lingkungan yang lebih baik n lebih berguna.
So, kita sekarang adalah apa dan kita mau memutuskan jadi apa? the answer is lay within ourselves...ga gampang sih, tapi moga-moga kita bisa jadi biji kopi. amin.
Ikhwan Merindukan Surga mengirim pesan kepada anggota LDK Commitment Poltekpos.
Ayahnya, seorang juru masak, tersenyum dan membawa anak perempuannya ke dapur. Ia lalu mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air dan meletakkannya pada kompor yang menyala. Beberapa saat kemudian air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama, ia memasukkan wortel. Lalu, pada panci kedua ia memasukkan telur. Dan, pada panci ketiga ia memasukkan beberapa biji kopi tumbuk. Ia membiarkan masing-masing mendidih.
Selama itu ia terdiam seribu bahasa. Sang anak menggereget gigi, tak sabar menunggu dan heran dengan apa yang dilakukan oleh ayahnya. Dua puluh menit kemudian, sang ayah mematikan api. Lalu menyiduk wortel dari dalam panci dan meletakkanya pada sebuah piring. Kemudian ia mengambil telur dan meletakkanya pada piring yang sama. Terakhir ia menyaring kopi yang diletakkan pada piring itu juga.
Ia lalu menoleh pada anaknya dan bertanya, "Apa yang kau lihat, nak?"
"Wortel, telur, dan kopi, " jawab sang anak. Ia membimbing anaknya mendekat dan memintanya untuk memegang wortel. Anak itu melakukan apa yang diminta dan mengatakan bahwa wortel itu terasa lunak.
Kemudian sang ayah meminta anaknya memecah telur. Setelah telur itu dipecah dan dikupas, sang anak mengatakan bahwa telur rebus itu kini terasa keras.
Kemudian sang ayah meminta anak itu mencicipi kopi. Sang anak tersenyum saat mencicipi aroma kopi yang sedap itu. "Apa maksud semua ini, ayah?" tanya sang anak.
Sang ayah menjelaskan bahwa setiap benda tadi telah mengalami hal yang sama, yaitu direbus dalam air mendidih, tetapi selepas perebusan itu mereka berubah menjadi sesuatu yang berbeda-beda. Wortel yang semula kuat dan keras, setelah direbus dalam air mendidih, berubah menjadi lunak dan lemah.
Sedangkan telur, sebaliknya, yang semula mudah pecah, kini setelah direbus menjadi keras dan kokoh.
Sedangkan biji kopi tumbuh berubah menjadi sangat unik. Biji kopi, setelah direbus, malah mengubah air yang merebusnya itu.
Maka, yang manakah dirimu?" tanya sang ayah pada anaknya. "Di saat kesulitan menghadang langkahmu, perubahan apa yang terjadi pada dirimu? Apakah kau menjadi sebatang wortel, sebutir telur atau biji kopi?"
Basicly, ada 4 pokok penting perumpamaan tersebut, al.:
1. air mendidih : gambaran kehidupan, dunia kerja, atau lingkungan, dll (faktor eksternal).
2. wortel : orang yang tadinya begitu keras, kurang peka atau peduli terhadap lingkungan, terlalu PD, dll. Dan setelah 'digodok' oleh kehidupan, dia berubah menjadi seseorang yang takut untuk mencoba sesuatu, 'lembek', atau lebih suka cari aman.
3. telur : orang yang tadinya begitu 'lembek', mudah menyerah, sensitif, dll. Setelah ia menempuh kehidupan, ia lambat-laun berubah menjadi orang yang lebih keras, PD, independent, bahkan hampir sampai ke taraf yang 'over' sehingga ia menjadi tidak peduli akan lingkungannya lagi, kecuali dirinya sendiri.
4. biji kopi : orang yang mampu berbaur sedemikian rupa dengan sekitarnya, mampu beradaptasi dengan baik, sehingga ia bisa diterima bahkan memberikan warna bagi lingkungannya atau mengubah kehidupan/sekitarnya menjadi lingkungan yang lebih baik n lebih berguna.
So, kita sekarang adalah apa dan kita mau memutuskan jadi apa? the answer is lay within ourselves...ga gampang sih, tapi moga-moga kita bisa jadi biji kopi. amin.
Ikhwan Merindukan Surga mengirim pesan kepada anggota LDK Commitment Poltekpos.
Sunday, July 11, 2010
Kriteria Teman Baik Menurut Islam
Apa sebenarnya kriteria teman yang baik dalam Islam? Pikirkan sejenak tentang teman-teman kalian, dan biarkan saya bertanya, “Bagaimana kalian memilih teman? Apa peran teman-teman dalam kehidupan kalian? Apakah teman hanya semata-mata untuk pergi bareng dan bersenang-senang?” Jika kalian mengamini semua pertanyaan di atas, maka ada baiknya berpikir ulang dan mencoba untuk memahami makna serta peranan teman yang shaleh. Teman bukan sekadar seseorang yang bisa diajak untuk menikmati waktu bersama. Peranan teman ternyata lebih dalam dari sekedar berbagai sudut pandang yang dangkal.
Seorang teman bisa membantu kalian melakoni amalan-amalan hebat yang memicu pahala dan surga. Di sisi lain, teman juga bisa menghalangi dirimu dari perjalanan menuju surga. Pengaruh teman terhadap diri kalian sungguh luar biasa, bahkan melebihi anggota keluarga. Inilah mengapa begitu penting untuk berhati-hati memilih teman.
Teman yang sepanjang waktunya memikirkan bagaimana caranya menggapai pahala, bisa dekat dan menggapai keridhaan Allah melalui tindakannya adalah teman yang bisa kalian percaya. Jalinlah persahabatan dengannya.
Jika kalian tidak shalat, tidak pernah berpuasa, gemar bergosip, atau kalian tidak memiliki peran aktif dalam masyarakat, maka sudah seharusnya kalian memiliki teman-teman yang mampu memperbaiki perilaku dan sikap kalian menjadi lebih baik. Alangkah buruknya jika kita memiliki teman yang justru memperburuk moral, sikap, dan bahkan akidah kita.
Karena teman-teman berperangai buruk bisa mendorong kalian untuk melakukan tindakan-tindakan yang buruk juga. Berbohong, merokok, kecanduan narkoba, dan bahkan berzina adalah hal-hal yang merupakan hasil buruk dari teman-teman yang berperangai buruk. Seorang teman mengatakan, “Teman-teman memiliki dampak nyata terhadap diri seseorang, dan bahkan mereka bisa mempengaruhi keseluruhan hidup seseorang.”
Sementara itu, teman-teman yang shaleh bisa memberikan pengaruh positif bagi kehidupan kalian; membuat hidup menjadi lebih baik dunia dan akhirat. Sebagai contoh, teman yang memiliki aktivitas dalam derma bisa mendorong kalian untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatannya. Hal demikian lebih baik daripada kalian menghabiskan waktu melakukan hal-hal tidak bermanfaat atau sesuatu yang haram bersama teman-teman berkelakuan keji. Teman-teman yang baik bisa menemani kalian untuk mengunjungi panti asuhan, menghadiri halaqah pembelajaran Al-Qur’an, atau menghabiskan waktu untuk hal-hal bermanfaat lainnya. Bahkan, selain bermanfaat, semua itu juga bernilai pahala di sisi Allah.
Nabi Muhammad pernah bersabda, “Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
Dari Anas, dia menuturkan, Rasulullah SAW bersabda, ”Dan perumpamaan teman duduk yang baik itu bagaikan penjual minyak wangi kasturi, jika minyak kasturi itu tidak mengenaimu, maka kamu akan mencium bau wanginya. Dan perumpamaan teman duduk yang jelek adalah seperti tukang pandai besi, jika kamu tidak kena arangnya (percikannya), maka kamu akan terkena asapnya.” (HR. Abu Dawud).
sumber
http://www.facebook.com/l/a8b25gVBb91z1LeTOuKhVKp-obg;voa-islam.com/teenage/father-tell-me-islam/2010/04/29/5568/memilihteman-yang-bisa-membawa-ke-surga/
Seorang teman bisa membantu kalian melakoni amalan-amalan hebat yang memicu pahala dan surga. Di sisi lain, teman juga bisa menghalangi dirimu dari perjalanan menuju surga. Pengaruh teman terhadap diri kalian sungguh luar biasa, bahkan melebihi anggota keluarga. Inilah mengapa begitu penting untuk berhati-hati memilih teman.
Teman yang sepanjang waktunya memikirkan bagaimana caranya menggapai pahala, bisa dekat dan menggapai keridhaan Allah melalui tindakannya adalah teman yang bisa kalian percaya. Jalinlah persahabatan dengannya.
Jika kalian tidak shalat, tidak pernah berpuasa, gemar bergosip, atau kalian tidak memiliki peran aktif dalam masyarakat, maka sudah seharusnya kalian memiliki teman-teman yang mampu memperbaiki perilaku dan sikap kalian menjadi lebih baik. Alangkah buruknya jika kita memiliki teman yang justru memperburuk moral, sikap, dan bahkan akidah kita.
Karena teman-teman berperangai buruk bisa mendorong kalian untuk melakukan tindakan-tindakan yang buruk juga. Berbohong, merokok, kecanduan narkoba, dan bahkan berzina adalah hal-hal yang merupakan hasil buruk dari teman-teman yang berperangai buruk. Seorang teman mengatakan, “Teman-teman memiliki dampak nyata terhadap diri seseorang, dan bahkan mereka bisa mempengaruhi keseluruhan hidup seseorang.”
Sementara itu, teman-teman yang shaleh bisa memberikan pengaruh positif bagi kehidupan kalian; membuat hidup menjadi lebih baik dunia dan akhirat. Sebagai contoh, teman yang memiliki aktivitas dalam derma bisa mendorong kalian untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatannya. Hal demikian lebih baik daripada kalian menghabiskan waktu melakukan hal-hal tidak bermanfaat atau sesuatu yang haram bersama teman-teman berkelakuan keji. Teman-teman yang baik bisa menemani kalian untuk mengunjungi panti asuhan, menghadiri halaqah pembelajaran Al-Qur’an, atau menghabiskan waktu untuk hal-hal bermanfaat lainnya. Bahkan, selain bermanfaat, semua itu juga bernilai pahala di sisi Allah.
Nabi Muhammad pernah bersabda, “Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
Dari Anas, dia menuturkan, Rasulullah SAW bersabda, ”Dan perumpamaan teman duduk yang baik itu bagaikan penjual minyak wangi kasturi, jika minyak kasturi itu tidak mengenaimu, maka kamu akan mencium bau wanginya. Dan perumpamaan teman duduk yang jelek adalah seperti tukang pandai besi, jika kamu tidak kena arangnya (percikannya), maka kamu akan terkena asapnya.” (HR. Abu Dawud).
sumber
http://www.facebook.com/l/a8b25gVBb91z1LeTOuKhVKp-obg;voa-islam.com/teenage/father-tell-me-islam/2010/04/29/5568/memilihteman-yang-bisa-membawa-ke-surga/
Surat Dari Akhwat
Wahai ikhwan……
Dengarkanlah pula sejenak pesan kami barisan akhwat
untuk kalian..
Wahai ikhwan…………
Sungguh kami itu senang jika diperhatikan,
apalagi jika kalian adalah ikhwan yang dewasa,
atau ikhwan yang alim, atau ikhwan yang cool, atau ikhwan yang cerdas
padahal kami belum mampu berhijab secara baik,
karena itu tundukkanlah pandangan kalian dengan makna yang sebenarnya,
dan janganlah kalian ikuti pandangan pertama dengan pandangan berikutnya.
Jangan pernah kautatap kami penuh
Bahkan tak perlu kaulirikkan matamu untuk melihat kami.
Bukan, bukan karena kami terlalu indah,
tapi karena kami seorang yang masih kotor.
kami biasa memakai topeng keindahan pada wajah buruk kami,
mengenakan pakaian sutra emas yang akan bisa memalingkan diri kalian.
Wahai Akhi,
berhati-hatilah ketika kalian menyapa kami dengan chating didunia maya,
diskusi dengan hal-hal yang tidak perlu,
katanya dakwah di dunia maya, tetapi yang diobrolkan jauh dari nilai esensi dakwah
Duhai Akhi……
Kami juga inginnya terus dekat dengan kalian para ikhwan,
tapi maaf…bukan karena apa-apa tapi lebih karena perhatian yang kalian berikan kepada kami,
meskipun sesungguhnya kami sangat malu akan hal ini,
terkadang kami pun terlepas kata dan tingkah laku,
yang malah menjadikan kami dan kalian semakin tak mengenal batas,
karena itu pertama nasihatilah kami akan azab Allah dan setelahnya jangan pernah memberi dan membalas bentuk perhatian kami
Akhi....
Wanita adalah makhluk yang sempit akal dan mudah terbawa emosi.
Terlepas bahwa aku tidak suka pernyataan tersebut, tapi itu fakta.
Sangat mudah membuat wanita bermimpi.
Akhi,
Tolong, berhentilah memberi angan-angan kepada kami.
Mungkin kami akan melengos kalau disapa.
Atau membuang muka kalau dipuji.
Tetapi, jujur saja, ada perasaan bangga.
Bukan kami suka pada antum (mungkin)..
Tapi suka karena diperhatikan “lebih”.
Diantara kami, ada golongan Maryam yang pandai menjaga diri.
Tetapi tidak semua kami mempunyai hati suci.
Jangan antum tawarkan sebuah ikatan bernama ta’aruf bila antum benar-benar belum siap akan konsekuensinya.
Sebuah ikatan ilegal yang bisa jadi berumur tak cuma dalam hitungan bulan
tetapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian kapan akan dilegalkan.
Duhai akhi,
Tolong, kami hanya ingin menjaga diri.
Menjaga amal kami tetap tertuju padaNYA.Karena janji Allah itu pasti.
Wanita baik hanya diperuntukkan laki-laki baik.
Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu,
jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu,
jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu
jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu,
jangan ajak hati kami berzina dengan berkhalwat denganmu
Wahai akhi,
kalian Sebagai saudara kami,
tolong, jaga kami.
Karena kami akan kuat menolak rayuan preman,
Tapi bisa jadi kami lemah dengan surat cinta kalian.
Bukankah akan lebih indah bila kita bertemu dengan jalan yang diberkahiNYA?
Bukankah lebih membahagiakan bila kita dipertemukan dalam kondisi diridhoiNYA?
Karenanya saudaraku…
Janganlah kita berbuka sebelum waktunya
Memanen sebelum masanya
Bersabarlah, tunggulah hingga saatnya tiba
Allahu a’lam bish shawwab…
~Peringatan buat sahabat2 dan jua pada diri ini yg sentiasa khilaf padaNya,
Akhir kata aku memohon Ampun kepada Allah..
Robb yang Maha Penyayang dan Maha Pemberi Petunjuk~
LDK Commitment Poltekpos.
Dengarkanlah pula sejenak pesan kami barisan akhwat
untuk kalian..
Wahai ikhwan…………
Sungguh kami itu senang jika diperhatikan,
apalagi jika kalian adalah ikhwan yang dewasa,
atau ikhwan yang alim, atau ikhwan yang cool, atau ikhwan yang cerdas
padahal kami belum mampu berhijab secara baik,
karena itu tundukkanlah pandangan kalian dengan makna yang sebenarnya,
dan janganlah kalian ikuti pandangan pertama dengan pandangan berikutnya.
Jangan pernah kautatap kami penuh
Bahkan tak perlu kaulirikkan matamu untuk melihat kami.
Bukan, bukan karena kami terlalu indah,
tapi karena kami seorang yang masih kotor.
kami biasa memakai topeng keindahan pada wajah buruk kami,
mengenakan pakaian sutra emas yang akan bisa memalingkan diri kalian.
Wahai Akhi,
berhati-hatilah ketika kalian menyapa kami dengan chating didunia maya,
diskusi dengan hal-hal yang tidak perlu,
katanya dakwah di dunia maya, tetapi yang diobrolkan jauh dari nilai esensi dakwah
Duhai Akhi……
Kami juga inginnya terus dekat dengan kalian para ikhwan,
tapi maaf…bukan karena apa-apa tapi lebih karena perhatian yang kalian berikan kepada kami,
meskipun sesungguhnya kami sangat malu akan hal ini,
terkadang kami pun terlepas kata dan tingkah laku,
yang malah menjadikan kami dan kalian semakin tak mengenal batas,
karena itu pertama nasihatilah kami akan azab Allah dan setelahnya jangan pernah memberi dan membalas bentuk perhatian kami
Akhi....
Wanita adalah makhluk yang sempit akal dan mudah terbawa emosi.
Terlepas bahwa aku tidak suka pernyataan tersebut, tapi itu fakta.
Sangat mudah membuat wanita bermimpi.
Akhi,
Tolong, berhentilah memberi angan-angan kepada kami.
Mungkin kami akan melengos kalau disapa.
Atau membuang muka kalau dipuji.
Tetapi, jujur saja, ada perasaan bangga.
Bukan kami suka pada antum (mungkin)..
Tapi suka karena diperhatikan “lebih”.
Diantara kami, ada golongan Maryam yang pandai menjaga diri.
Tetapi tidak semua kami mempunyai hati suci.
Jangan antum tawarkan sebuah ikatan bernama ta’aruf bila antum benar-benar belum siap akan konsekuensinya.
Sebuah ikatan ilegal yang bisa jadi berumur tak cuma dalam hitungan bulan
tetapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian kapan akan dilegalkan.
Duhai akhi,
Tolong, kami hanya ingin menjaga diri.
Menjaga amal kami tetap tertuju padaNYA.Karena janji Allah itu pasti.
Wanita baik hanya diperuntukkan laki-laki baik.
Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu,
jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu,
jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu
jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu,
jangan ajak hati kami berzina dengan berkhalwat denganmu
Wahai akhi,
kalian Sebagai saudara kami,
tolong, jaga kami.
Karena kami akan kuat menolak rayuan preman,
Tapi bisa jadi kami lemah dengan surat cinta kalian.
Bukankah akan lebih indah bila kita bertemu dengan jalan yang diberkahiNYA?
Bukankah lebih membahagiakan bila kita dipertemukan dalam kondisi diridhoiNYA?
Karenanya saudaraku…
Janganlah kita berbuka sebelum waktunya
Memanen sebelum masanya
Bersabarlah, tunggulah hingga saatnya tiba
Allahu a’lam bish shawwab…
~Peringatan buat sahabat2 dan jua pada diri ini yg sentiasa khilaf padaNya,
Akhir kata aku memohon Ampun kepada Allah..
Robb yang Maha Penyayang dan Maha Pemberi Petunjuk~
LDK Commitment Poltekpos.
Thursday, July 08, 2010
Kata2 Bijak 1
Bismilah... Allah satu-satunya tempat bergantung, hanya berkeluh kesah kepadanyalah yang akan membuat hati menjadi tentram. Tidak akan ada yang mampu memahami sepenuhnya atas diri ini sekalipun sahabat karib, hanya diri dan pemiliknyalah yang mampu mengindahkannya. Jadikanlah diri ini setiap harinya menebar manfaat dan keberkahan ...bagi yang lain dengan senyum, salam, dan sapa yang tulus dari dalam hati.
Bismilah,,,
Pemenang sejati adalah yg mampu bertahan dalam zona ketidak nyamanan dan ketidak sesuaian dengan harapan, tetapi tetap tulusa dalam memberi dan santun dalam melayani meskipun hati tak terindahkan lagi. Karena hidup adalah kompetisi antara 2 dunia, dunia kita dan dunia partner ...kita. Kita pasti sanggup karena hidup itu bukan untuk kecewa dan sakit hati tetapi untuk "Dunia Bahagia n Akhirat Syurga". Perilakunya adalah ilmu bagiku dan kekurangannya adlh kompetisi dan terapi sabar dlm hidupku.
Bismilah,,, Hidup adalah pilihan. Tidak selamanya kesempatan itu adalah pilihan, tetapi bisa saja sebagai ujian untuk keyakinan dan kekuatan iman dlm diri kita. Pandai-pandai memilih dan meraba hati untuk menggapai ridho ilahi. Pengharapan adalah fitrah manusia, tetapi memberi harapan semu kepada orang lain itu yang kurang dibenarkan. Lakukan semuanya secara wajar dan benar, agar Indah pada waktunya. Mohon maaf atas segala khilaf dan kealfaan diri ini.
Bismilah,,, Kata Sabar adalah hal yang mudah terucap tapi sulit terlaksana dlm perilaku. Kesabaran akan timbul jika ada ketenangan dalam hati. Rasa Kesal, Kecewa, dan Sakit Hati adalah sunatullah manusia dan pasti dirasakan, tetapi yang terpenting dari semua itu adalah bagaimana kita berdamai dengan hati kita sendiri agar hati ini tidak terlalu bergaul dengan perasaan itu.
Bismilah,,, Kelemahan dan kekuatan hati sebagai raja diri akan berdampak pada sikap dan tutur kata yang akan keluar dari dalam sanubari. Kecewa bukan berarti sakit hati, namun itu adalah refleksi diri dari ketidak siapan hati dalam menerima dan memahami arti. Hidup adalah perjuangan, Muliakanlah orang2 disekelilingmu, kendati kita tidak menerimanya. Mari Menata Hati dalam menyongsong gemilangnya Ramadhan yang akan menyapa diri.
Bismilah,,, Ramadhan Akan Menyapa, 'Mari tebarkan manfaat kepada seluruh penghuni Jagad ini dengan penuh kesyukuran dan keikhlasan dalam diri agar menjadi Insan yang penuh keberkahan. Lakukan semuanya tanpa mencari nilai dan pengakuan, karena kebaikan harus tetap menjadi baik. Jangan kecewa dengan ketidak sesuaian atas perilaku orang terhadap kita, jadikan semuanya anugerah dari Allah yang Maha Mengatur. Sekalipun ada 1000 janji yang telah dibuat, jika Allah tidak menghendaki tidak akan pernah terjadi. Mari perbaiki orientasi diri demi menyongsong pribadi murni dalam keteguhan iman di Bulan Suci'.
Tdk selamanya perhatian hrus nampak dmuka n pengharapan hrus terucap dgn kata, krn penerimaan tdk selamanya sesuai keinginan, namun untain doa dlm setiap pinta kpd Sang Pencipta n keyakinan hati pada Sang Pemberi akan menghantarkan orang yg kita cintai pda penjagaan dgn cara n rencana Sang Ilahi dlm segenap kehidupannya. Sesuatu yg akan terjadi n dterima d depan bergantung pda usaha dan mimpi kita dmasa sekarang.
Ya Allah muliakan sahabat2 hamba ini, jadikan keberkahan n kesuksesan slalu menyelimuti setiap iktiarnya. Lindungi ia dan jga kehidupannya dengan Rahmat dan Kasih Sayang-Mu...Amin,,
"Apabila Alloh mencintai hamba-Nya, maka malaikat Jibril berseru, "Sesungguhnya Alloh mencintai si Fulan, karena itu cintailah dia!" Maka seluruh penghuni langit mencintai orang tersebut kemudian cinta itu pun diterima dibumi. "(HR Muslim).
Bismilah,,, Roda Kehidupan selalu berputar. Hidup tidak akan selamanya Indan dan tidak selamanya Sedih, semua ada masanya. Lakukan semuanya untuk Allah, kendati dinilai buruk oleh orang lain. Allah satu-satunya tempat bergantung dan mengadu. Berdoalah terus untuk orang-orang tersayang dan tebarkan manfaat bagi penghuni Alam Semesta. Mari bersihkan Hati dan Memohon Kemaafan.
Bismilah,, Salah arti membuat terusiknya ketenangan dan keharmonisan dalam berinteraksi. Ketenangan hati dalam bersikap menghasilkan untaian kata terucap dengan penuh irama. Karena kegundahan dan kegelisahan diri hanya akan membuat salah dalam bertingkah dan berucap. Mari Perbaiki Hati agar terjaga kualitas diri dan dapat meningkatakn kedekatan pada Sang Ilahi...
Bismilah,,, Optimisme yang sesungguhnya adalah ketika kita mampu menjadikan masa muda kita untuk meraih ambisi dengan keyakinan hati pada Kemampuan diri dan tetap tawakal pada Dzat Yang Maha Mengatur Allah, SWT., dengan hasil yang akan diterima. Romantika Hidup selalu menyimpan sejuta makna dengan seribu pesona yang ditawarkan yang akan selalu menaikan kita pada derajat yang lebih tinggi dengan penuh Keyakinan dan Kesabaran. Keteguhan Iman dan selalu menebar manfaat bagi umat akan menghantarkan kita pada Kesuskesan dimasa mendatang...
Bismilah,,,
Pemenang sejati adalah yg mampu bertahan dalam zona ketidak nyamanan dan ketidak sesuaian dengan harapan, tetapi tetap tulusa dalam memberi dan santun dalam melayani meskipun hati tak terindahkan lagi. Karena hidup adalah kompetisi antara 2 dunia, dunia kita dan dunia partner ...kita. Kita pasti sanggup karena hidup itu bukan untuk kecewa dan sakit hati tetapi untuk "Dunia Bahagia n Akhirat Syurga". Perilakunya adalah ilmu bagiku dan kekurangannya adlh kompetisi dan terapi sabar dlm hidupku.
Bismilah,,, Hidup adalah pilihan. Tidak selamanya kesempatan itu adalah pilihan, tetapi bisa saja sebagai ujian untuk keyakinan dan kekuatan iman dlm diri kita. Pandai-pandai memilih dan meraba hati untuk menggapai ridho ilahi. Pengharapan adalah fitrah manusia, tetapi memberi harapan semu kepada orang lain itu yang kurang dibenarkan. Lakukan semuanya secara wajar dan benar, agar Indah pada waktunya. Mohon maaf atas segala khilaf dan kealfaan diri ini.
Bismilah,,, Kata Sabar adalah hal yang mudah terucap tapi sulit terlaksana dlm perilaku. Kesabaran akan timbul jika ada ketenangan dalam hati. Rasa Kesal, Kecewa, dan Sakit Hati adalah sunatullah manusia dan pasti dirasakan, tetapi yang terpenting dari semua itu adalah bagaimana kita berdamai dengan hati kita sendiri agar hati ini tidak terlalu bergaul dengan perasaan itu.
Bismilah,,, Kelemahan dan kekuatan hati sebagai raja diri akan berdampak pada sikap dan tutur kata yang akan keluar dari dalam sanubari. Kecewa bukan berarti sakit hati, namun itu adalah refleksi diri dari ketidak siapan hati dalam menerima dan memahami arti. Hidup adalah perjuangan, Muliakanlah orang2 disekelilingmu, kendati kita tidak menerimanya. Mari Menata Hati dalam menyongsong gemilangnya Ramadhan yang akan menyapa diri.
Bismilah,,, Ramadhan Akan Menyapa, 'Mari tebarkan manfaat kepada seluruh penghuni Jagad ini dengan penuh kesyukuran dan keikhlasan dalam diri agar menjadi Insan yang penuh keberkahan. Lakukan semuanya tanpa mencari nilai dan pengakuan, karena kebaikan harus tetap menjadi baik. Jangan kecewa dengan ketidak sesuaian atas perilaku orang terhadap kita, jadikan semuanya anugerah dari Allah yang Maha Mengatur. Sekalipun ada 1000 janji yang telah dibuat, jika Allah tidak menghendaki tidak akan pernah terjadi. Mari perbaiki orientasi diri demi menyongsong pribadi murni dalam keteguhan iman di Bulan Suci'.
Tdk selamanya perhatian hrus nampak dmuka n pengharapan hrus terucap dgn kata, krn penerimaan tdk selamanya sesuai keinginan, namun untain doa dlm setiap pinta kpd Sang Pencipta n keyakinan hati pada Sang Pemberi akan menghantarkan orang yg kita cintai pda penjagaan dgn cara n rencana Sang Ilahi dlm segenap kehidupannya. Sesuatu yg akan terjadi n dterima d depan bergantung pda usaha dan mimpi kita dmasa sekarang.
Ya Allah muliakan sahabat2 hamba ini, jadikan keberkahan n kesuksesan slalu menyelimuti setiap iktiarnya. Lindungi ia dan jga kehidupannya dengan Rahmat dan Kasih Sayang-Mu...Amin,,
"Apabila Alloh mencintai hamba-Nya, maka malaikat Jibril berseru, "Sesungguhnya Alloh mencintai si Fulan, karena itu cintailah dia!" Maka seluruh penghuni langit mencintai orang tersebut kemudian cinta itu pun diterima dibumi. "(HR Muslim).
Bismilah,,, Roda Kehidupan selalu berputar. Hidup tidak akan selamanya Indan dan tidak selamanya Sedih, semua ada masanya. Lakukan semuanya untuk Allah, kendati dinilai buruk oleh orang lain. Allah satu-satunya tempat bergantung dan mengadu. Berdoalah terus untuk orang-orang tersayang dan tebarkan manfaat bagi penghuni Alam Semesta. Mari bersihkan Hati dan Memohon Kemaafan.
Bismilah,, Salah arti membuat terusiknya ketenangan dan keharmonisan dalam berinteraksi. Ketenangan hati dalam bersikap menghasilkan untaian kata terucap dengan penuh irama. Karena kegundahan dan kegelisahan diri hanya akan membuat salah dalam bertingkah dan berucap. Mari Perbaiki Hati agar terjaga kualitas diri dan dapat meningkatakn kedekatan pada Sang Ilahi...
Bismilah,,, Optimisme yang sesungguhnya adalah ketika kita mampu menjadikan masa muda kita untuk meraih ambisi dengan keyakinan hati pada Kemampuan diri dan tetap tawakal pada Dzat Yang Maha Mengatur Allah, SWT., dengan hasil yang akan diterima. Romantika Hidup selalu menyimpan sejuta makna dengan seribu pesona yang ditawarkan yang akan selalu menaikan kita pada derajat yang lebih tinggi dengan penuh Keyakinan dan Kesabaran. Keteguhan Iman dan selalu menebar manfaat bagi umat akan menghantarkan kita pada Kesuskesan dimasa mendatang...
Sahabat,..
apabila kita ingin bersahabat, janganlah karena kelebihanya, karena mungkin dengan satu kelemahanya, kita mungkin akan menjauhinya
andai kita ingin berteman, janganlah karena kebaikanya,karena mungkin dengan satu keburukan, kita akan membencinya
andai kita inginkan seorang teman, janganlah karena sifat cerianya, karena andai dia tidak pandai menceriakan, kita mungkin akan menyalahkannya
andai kita inginkan sahabat yang satu, janganlah karena ilmunya, karena apabila dia buntu, kita mungkin akan memfitnahnya
andai kita ingin bersahabat, terimalah dia apa adanya
karena dia seorang sahabat, yang hanya manusia biasa
jangan terlalu mengharapkan terlalu sempurna, karena kita sendiri pun tidak tahu apakah diri kita sudah cukup sempurna mengikut kehendak Allah SWT yang sebenar-benarnya
http://www.facebook.com/l/6a4f9o-U0w3kTqPn34al6vZJ8GA;coretan-hikmah.blogspot.com/
andai kita ingin berteman, janganlah karena kebaikanya,karena mungkin dengan satu keburukan, kita akan membencinya
andai kita inginkan seorang teman, janganlah karena sifat cerianya, karena andai dia tidak pandai menceriakan, kita mungkin akan menyalahkannya
andai kita inginkan sahabat yang satu, janganlah karena ilmunya, karena apabila dia buntu, kita mungkin akan memfitnahnya
andai kita ingin bersahabat, terimalah dia apa adanya
karena dia seorang sahabat, yang hanya manusia biasa
jangan terlalu mengharapkan terlalu sempurna, karena kita sendiri pun tidak tahu apakah diri kita sudah cukup sempurna mengikut kehendak Allah SWT yang sebenar-benarnya
http://www.facebook.com/l/6a4f9o-U0w3kTqPn34al6vZJ8GA;coretan-hikmah.blogspot.com/
SURAT DARI IKHWAN
Ukhti…
Besarnya kerudungmu tidak menjamin sama dengan besarnya semangat jihadmu menuju ridho Tuhanmu, mungkinkah besarnya kerudungmu hanya di gunakan sebagai fashion atau gaya jaman sekarang ? Atau mungkin kerudung besarmu hanya di jadikan alat perangkap busuk supaya mendapatkan ikhwan yang diidamkan, bahkan bisa jadi kerudung besarmu hanya akan di jadikan sebagai identitasmu saja, supaya bisa mendapat gelar akhwat dan di kagumi oleh banyak ikhwan.
Ukhti…
Tertutupnya tubuhmu tidak menjamin bisa menutupi aib saudaramu, keluargamu bahkan diri antum sendiri, coba perhatikan sekejap saja, apakah aib saudaramu, teman dekatmu bahkan keluargamu sendiri sudah tertutupi?? Bukankah kebiasaan buruk seorang perempuan selalu terulang dengan tanpa di sadari melalui ocehan-ocehan kecil sudah membekas semua aib keluargamu, aib sudaramu, bahkan aib teman dekatmu melalui lisan manis mu..
Ukhti…
Lembutnya suaramu mungkin selembut sutra bahkan lebih dari pada itu, tapi akankah kelembutan suara antum sama dengan lembutnya kasihmu pada saudaramu, pada anak-anak jalanan, pada fakir miskin dan pada semua orang yang menginginkan kelembutan dan kasih sayangmu??
Ukhti…
Lembutnya parasmu tak menjamin selembut hatimu, akankah hatimu selembut salju yang mudah meleleh dan mudah terketuk ketika melihat segerombolan anak-anak Palestina terlihat gigih berjuang dengan berani menaruhkan jiwa dan raga bahkan nyawa sekalipun dengan tetes darah terakhir.. Akankah selembut itu hatimu ataukah sebaliknya hatimu sekeras batu yang ogah dan cuek melihat ketertindasan orang lain.
Ukhti…
Rajinnya tilawahmu tak menjamin serajin dengan shalat malammu, mungkinkah malam-malammu di lewati dengan rasa rindu menuju tuhanmu dengan bangun di tengah malam dan ditemani dengan butiran-butiran air mata yang jatuh ke tempat sujud mu serta lantunan tilawah yang tak henti-hentinya berucap membuat setan terbirit-birit lari ketakutan, atau sebaliknya, malammu selalu di selimuti dengan tebalnya selimut setan dan dininabobokkan dengan mimpi-mimpi jorokmu bahkan lupa kapan bangun shalat subuh.
Ukhti…
Cerdasnya dirimu tak menjamin bisa mencerdaskan sesama saudaramu dan keluargamu, mungkinkah temanmu bisa ikut bergembira menikmati ilmu-ilmunya seperti yang antum dapatkan, ataukah antum tidak peduli sama sekali akan kecerdasan temanmu, saudaramu bahkan keluargamu, sehingga membiarkannya begitu saja sampai mereka jatuh ke dalam lubang yang sangat mengerikan yaitu maksiat
Ukhti…
Cantiknya wajahmu tidak menjamin kecantikan hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan diri antum sendiri, pernahkah antum menyadari bahwa kecantikan yang antum punya hanya titipan ketika muda, apakah sudah tujuh puluh tahun kedepan antum masih terlihat cantik, jangan-jangan kecantikanmu hanya di jadikan perangkap jahat supaya bisa menaklukan hati ikhwan dengan senyuman-senyuman busukmu..
Ukhti…
Tundukan pandanganmu yang jatuh ke bumi tidak menjamin sama dengan tundukan semangatmu untuk berani menundukan musuh-musuhmu, terlalu banyak musuh yang akan antum hadapi mulai dari musuh-musuh islam sampai musuh hawa nafsu pribadimu yang selalu haus dan lapar terhadap perbuatan jahatmu..
Ukhti…
Tajamnya tatapanmu yang menusuk hati, menggoda jiwa tidak menjamin sama dengan tajamnya kepekaan dirimu terhadap warga sesamamumu yang tertindas di palestina, pernahkah antum menangis ketika mujahid-mujahidah kecil tertembak mati, atau dengan cuek bebek membiarkan begitu saja, pernahkah antum merasakan bagaimana rasanya berjihad yang dilakukan oleh para mujahidah-mujahidah teladan..
Ukhti…
Lirikan matamu yang menggetarkan jiwa tidak menjamin dapat menggetarkan hati saudaramu yang senang bermaksiat. Coba antum perhatikan dunia sekelilingmu masih banyak teman, saudara bahkan keluarga antum sendiri belum merasakan manisnya islam dan iman mereka belum merasakan apa yang antum rasakan, bisa jadi salah satu dari keluargamu masih gemar bermaksiat, berpakaian seksi dan berprilaku binatang yang tak karuan. Sanggupkah antum menggetarkan hati-hati mereka supaya mereka bisa merasakan sama apa yang kamu rasakan yaitu betapa lezatnya hidup dalam kemuliaan Islam??
Ukhti…
Tebalnya kerudungmu tidak menjamin setebal imanmu pada sang Khaliqm.. Antum adalah salah satu sasaran setan durjana yang selalu mengintai dari semua penjuru mulai dari depan belakang atas bawah semua setan mengintaimu, imanmu dalam bahaya, hatimu dalam ancaman, tidak akan lama lagi imanmu akan terobrak abrik oleh tipuan setan jika imanmu tidak betul-betul dijaga olehmu, banyak cara yang harus antum lakukan mulai dari diri sendiri, dari yang paling kecil dan seharusnya di lakukan sejak dari sekarang, kapan lagi coba….
Ukhti…
Putihnya kulitmu tidak menjamin seputih hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan keluargamu sendiri, masihkah hatimu terpelihara dari berbagai penyakit yang merugikan seperti riya dan sombong, pernahkah antum membanggakan diri ketika kesuksesan dakwah telah diraih dan merasa diri paling wah, merasa diri paling aktif, bahkan merasa diri paling cerdas diatas rata-rata akhwat yang lain, sesombong itukah hatimu, lalu di manakah beningnya hatimu, dan putihnya cintamu
Ukhti…
Rajinnya ngajimu tidak menjamin serajin infaqmu ke mesjid atau mushola.. Sadarkah antum kalo kotak-kotak nongkrong di masjid masih terliat kosong dan mengkhawatirka. Tidakkah antum memikirkan infaq sedikit saja, bahkan kalaupun infaq, kenapa uang yang paling kecil dan paling lusuh yang antum masukan, maukah antum di beri rizki sepelit itu.
Ukhti…
Rutinnya halaqahmu tidak menjamin serutin puasa sunnah senin kamis yang antum laksanakan, kejujuran hati tidak bisa di bohongi, kadang semangat fisik begitu bergelora untuk di laksankan tapi, semangat ruhani tanpa di sadari turun drastis, puasa yaumul bidh pun terlupakan apalagi puasa senin kamis yang dirasakan terlalu sering dalam seminggu, separah itukah hati antum, makanan fisik yang antum pikirkan dan ternyata ruhiyah pun butuh stok makanan, kita tidak pernah memikirkan bagaimana akibatnya kalau ruhiyah kurang gizi.
Ukhti…
Manisnya senyummu tak menjamin semanis rasa kasihmu terhadap sesamamu, kadang sikap ketusmu terlalu banyak mengecewakan orang sepanjang jalan yang antum lewati, sikap ramahmu pada orang yang antum temui sangat jarang terlihat, bahkan selalu dan selalu terlihat cuek dan menyebalkan, kalau itu kenyataannya bagaiamana orang lain akan simpati terhadap komunitas dakwah yang memerlukan banyak kader, ingat!!! Dakwah tidak memerlukan antum tapi… antumlah yang memerlukan dakwah, kita semua memerlukan dakwah
Ukhti…
Rajinnya shalat malammu (tidak menjamin) keistiqomahan seperti Rosulullah sebagai panutanmu..
Ukhti…
Ramahnya sikapmu tidak menjamin seramah sikapmu terhadap sang Kholiqmu,
Masihkah antum senang bermanjaan dengan Tuhanmu dengan shalat dhuhamu, shalat malammu??
Ukhti…
Dirimu bagaikan kuntum bunga yang mulai merekah dan mewangi.
Akankah nama harummu di sia-siakan begitu saja dan atau sanggupkah antum ketika sang mujahid akan segara menghampirimu
Ukhti…
Masih ingatkah antum terhadap pepatah yang masih terngiang sampai saat ini bahwa akhwat yang baik hanya untuk ikhwan yang baik.
Jadi siap-siaplah sang syuhada akan menjemputmu di pelaminan hijaumu..
Ukhti…
Baik buruk parasmu bukanlah satu-satunya jaminan akan sukses masuk dalam surga Rabbmu.
Maka tidak usah berbangga diri dengan parasmu yang molek, tapi berbanggalah ketika iman dan taqwamu sudah betul-betul terasa dan terbukti dalam hidup sehari-harimu
Ukhti…
Muhasabah yang antum lakukan masihkah terlihat rutin dengan menghitung-hitung kejelekan dan kebusukan kelakuan antum yang dilakukan siang hari, atau bahkan kata muhasabah itu sudah tidak terlintas lagi dalam hatimu.
Sungguh lupa dan sirna tidak ingat sedikitpun apa yang harus di lakukan sebelum tidur, antum tidur mendengkur begitu saja dan tidak pernah kenal apa itu muhasabah sampai kapan akhlaq busukmu di lupakan, kenapa muhasabah tidak dijadikan sebagai moment untuk perbaikan diri bukankah akhwat yang baik hanya akan mendapatkan ikhwah yang baik
Ukhti…
Pernahkah antum bercita-cita ingin mendapatkan suami ikhwan yang ideal, wajah yang manis, badan yang kekar, dengan langkah tegap dan past.
Bukankah apa yang antum pikirkan sama dengan yang ikhwan pikirkan yaitu ingin mencari istri yang solehah dan seorang mujahidah??
Kenapa tidak dari sekarang antum mempersiapkan diri menjadi seorangan mujahidah yang solehah??
Ukhti…
Apakah kebiasaan buruk wanita lain masih ada dan hinggap dalam diri antum, seperti bersikap pemalas dan tak punya tujuan atau lama-lama nonton TV yang tidak karuan dan hanya kan mengeraskan hati Sampai lupa waktu, lupa bantu orang tua, kapan akan menjadi anak yang birrul walidain, kalau memang itu terjadi jadi sampai kapan,
Mulai kapan antum akan mendapat gelar mujahidah atau akhwat solehah??
Ukhti…
Apakah pandanganmu sudah terpelihara, atau pura-pura nunduk ketika melihat seorang ikhwan dan terlepas dari itu matamu kembali jelalatan layaknya mata harimau mencari mangsa, atau tundukan pandangannmu hanya menjadi alasan belaka karena merasa berkerudung besar??
Ukhti…
Hatimu di jendela dunia, dirimu menjadi pusat perhatian semua orang, sanggupkah antum menjaga izzah yang antum punya, atau sebaliknya antum bersikap acuh tak acuh terhadap penilaian orang lain dan hal itu akan merusak citra akhwat yang lain, kadang orang lain akan mempunyai persepsi disamaratakan antara akhwat yang satu dengan akhwat yang lain, jadi kalo antum sendiri membuat kebobrokan akhlaq maka akan merusak citra akhwat yang lain
Ukhti…
Dirimu menjadi dambaan semua orang, karena yakinlah preman sekalipun, bahkan brandal sekalipun tidak menginginkan istri yang akhlaknya bobrok tapi semua orang menginginkan istri yang solehah,
Siapkah antum sekarang menjadi istri solehah yang selalu didamba-dambakan oleh semua orang..
LDK Commitment Poltekpos.
Besarnya kerudungmu tidak menjamin sama dengan besarnya semangat jihadmu menuju ridho Tuhanmu, mungkinkah besarnya kerudungmu hanya di gunakan sebagai fashion atau gaya jaman sekarang ? Atau mungkin kerudung besarmu hanya di jadikan alat perangkap busuk supaya mendapatkan ikhwan yang diidamkan, bahkan bisa jadi kerudung besarmu hanya akan di jadikan sebagai identitasmu saja, supaya bisa mendapat gelar akhwat dan di kagumi oleh banyak ikhwan.
Ukhti…
Tertutupnya tubuhmu tidak menjamin bisa menutupi aib saudaramu, keluargamu bahkan diri antum sendiri, coba perhatikan sekejap saja, apakah aib saudaramu, teman dekatmu bahkan keluargamu sendiri sudah tertutupi?? Bukankah kebiasaan buruk seorang perempuan selalu terulang dengan tanpa di sadari melalui ocehan-ocehan kecil sudah membekas semua aib keluargamu, aib sudaramu, bahkan aib teman dekatmu melalui lisan manis mu..
Ukhti…
Lembutnya suaramu mungkin selembut sutra bahkan lebih dari pada itu, tapi akankah kelembutan suara antum sama dengan lembutnya kasihmu pada saudaramu, pada anak-anak jalanan, pada fakir miskin dan pada semua orang yang menginginkan kelembutan dan kasih sayangmu??
Ukhti…
Lembutnya parasmu tak menjamin selembut hatimu, akankah hatimu selembut salju yang mudah meleleh dan mudah terketuk ketika melihat segerombolan anak-anak Palestina terlihat gigih berjuang dengan berani menaruhkan jiwa dan raga bahkan nyawa sekalipun dengan tetes darah terakhir.. Akankah selembut itu hatimu ataukah sebaliknya hatimu sekeras batu yang ogah dan cuek melihat ketertindasan orang lain.
Ukhti…
Rajinnya tilawahmu tak menjamin serajin dengan shalat malammu, mungkinkah malam-malammu di lewati dengan rasa rindu menuju tuhanmu dengan bangun di tengah malam dan ditemani dengan butiran-butiran air mata yang jatuh ke tempat sujud mu serta lantunan tilawah yang tak henti-hentinya berucap membuat setan terbirit-birit lari ketakutan, atau sebaliknya, malammu selalu di selimuti dengan tebalnya selimut setan dan dininabobokkan dengan mimpi-mimpi jorokmu bahkan lupa kapan bangun shalat subuh.
Ukhti…
Cerdasnya dirimu tak menjamin bisa mencerdaskan sesama saudaramu dan keluargamu, mungkinkah temanmu bisa ikut bergembira menikmati ilmu-ilmunya seperti yang antum dapatkan, ataukah antum tidak peduli sama sekali akan kecerdasan temanmu, saudaramu bahkan keluargamu, sehingga membiarkannya begitu saja sampai mereka jatuh ke dalam lubang yang sangat mengerikan yaitu maksiat
Ukhti…
Cantiknya wajahmu tidak menjamin kecantikan hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan diri antum sendiri, pernahkah antum menyadari bahwa kecantikan yang antum punya hanya titipan ketika muda, apakah sudah tujuh puluh tahun kedepan antum masih terlihat cantik, jangan-jangan kecantikanmu hanya di jadikan perangkap jahat supaya bisa menaklukan hati ikhwan dengan senyuman-senyuman busukmu..
Ukhti…
Tundukan pandanganmu yang jatuh ke bumi tidak menjamin sama dengan tundukan semangatmu untuk berani menundukan musuh-musuhmu, terlalu banyak musuh yang akan antum hadapi mulai dari musuh-musuh islam sampai musuh hawa nafsu pribadimu yang selalu haus dan lapar terhadap perbuatan jahatmu..
Ukhti…
Tajamnya tatapanmu yang menusuk hati, menggoda jiwa tidak menjamin sama dengan tajamnya kepekaan dirimu terhadap warga sesamamumu yang tertindas di palestina, pernahkah antum menangis ketika mujahid-mujahidah kecil tertembak mati, atau dengan cuek bebek membiarkan begitu saja, pernahkah antum merasakan bagaimana rasanya berjihad yang dilakukan oleh para mujahidah-mujahidah teladan..
Ukhti…
Lirikan matamu yang menggetarkan jiwa tidak menjamin dapat menggetarkan hati saudaramu yang senang bermaksiat. Coba antum perhatikan dunia sekelilingmu masih banyak teman, saudara bahkan keluarga antum sendiri belum merasakan manisnya islam dan iman mereka belum merasakan apa yang antum rasakan, bisa jadi salah satu dari keluargamu masih gemar bermaksiat, berpakaian seksi dan berprilaku binatang yang tak karuan. Sanggupkah antum menggetarkan hati-hati mereka supaya mereka bisa merasakan sama apa yang kamu rasakan yaitu betapa lezatnya hidup dalam kemuliaan Islam??
Ukhti…
Tebalnya kerudungmu tidak menjamin setebal imanmu pada sang Khaliqm.. Antum adalah salah satu sasaran setan durjana yang selalu mengintai dari semua penjuru mulai dari depan belakang atas bawah semua setan mengintaimu, imanmu dalam bahaya, hatimu dalam ancaman, tidak akan lama lagi imanmu akan terobrak abrik oleh tipuan setan jika imanmu tidak betul-betul dijaga olehmu, banyak cara yang harus antum lakukan mulai dari diri sendiri, dari yang paling kecil dan seharusnya di lakukan sejak dari sekarang, kapan lagi coba….
Ukhti…
Putihnya kulitmu tidak menjamin seputih hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan keluargamu sendiri, masihkah hatimu terpelihara dari berbagai penyakit yang merugikan seperti riya dan sombong, pernahkah antum membanggakan diri ketika kesuksesan dakwah telah diraih dan merasa diri paling wah, merasa diri paling aktif, bahkan merasa diri paling cerdas diatas rata-rata akhwat yang lain, sesombong itukah hatimu, lalu di manakah beningnya hatimu, dan putihnya cintamu
Ukhti…
Rajinnya ngajimu tidak menjamin serajin infaqmu ke mesjid atau mushola.. Sadarkah antum kalo kotak-kotak nongkrong di masjid masih terliat kosong dan mengkhawatirka. Tidakkah antum memikirkan infaq sedikit saja, bahkan kalaupun infaq, kenapa uang yang paling kecil dan paling lusuh yang antum masukan, maukah antum di beri rizki sepelit itu.
Ukhti…
Rutinnya halaqahmu tidak menjamin serutin puasa sunnah senin kamis yang antum laksanakan, kejujuran hati tidak bisa di bohongi, kadang semangat fisik begitu bergelora untuk di laksankan tapi, semangat ruhani tanpa di sadari turun drastis, puasa yaumul bidh pun terlupakan apalagi puasa senin kamis yang dirasakan terlalu sering dalam seminggu, separah itukah hati antum, makanan fisik yang antum pikirkan dan ternyata ruhiyah pun butuh stok makanan, kita tidak pernah memikirkan bagaimana akibatnya kalau ruhiyah kurang gizi.
Ukhti…
Manisnya senyummu tak menjamin semanis rasa kasihmu terhadap sesamamu, kadang sikap ketusmu terlalu banyak mengecewakan orang sepanjang jalan yang antum lewati, sikap ramahmu pada orang yang antum temui sangat jarang terlihat, bahkan selalu dan selalu terlihat cuek dan menyebalkan, kalau itu kenyataannya bagaiamana orang lain akan simpati terhadap komunitas dakwah yang memerlukan banyak kader, ingat!!! Dakwah tidak memerlukan antum tapi… antumlah yang memerlukan dakwah, kita semua memerlukan dakwah
Ukhti…
Rajinnya shalat malammu (tidak menjamin) keistiqomahan seperti Rosulullah sebagai panutanmu..
Ukhti…
Ramahnya sikapmu tidak menjamin seramah sikapmu terhadap sang Kholiqmu,
Masihkah antum senang bermanjaan dengan Tuhanmu dengan shalat dhuhamu, shalat malammu??
Ukhti…
Dirimu bagaikan kuntum bunga yang mulai merekah dan mewangi.
Akankah nama harummu di sia-siakan begitu saja dan atau sanggupkah antum ketika sang mujahid akan segara menghampirimu
Ukhti…
Masih ingatkah antum terhadap pepatah yang masih terngiang sampai saat ini bahwa akhwat yang baik hanya untuk ikhwan yang baik.
Jadi siap-siaplah sang syuhada akan menjemputmu di pelaminan hijaumu..
Ukhti…
Baik buruk parasmu bukanlah satu-satunya jaminan akan sukses masuk dalam surga Rabbmu.
Maka tidak usah berbangga diri dengan parasmu yang molek, tapi berbanggalah ketika iman dan taqwamu sudah betul-betul terasa dan terbukti dalam hidup sehari-harimu
Ukhti…
Muhasabah yang antum lakukan masihkah terlihat rutin dengan menghitung-hitung kejelekan dan kebusukan kelakuan antum yang dilakukan siang hari, atau bahkan kata muhasabah itu sudah tidak terlintas lagi dalam hatimu.
Sungguh lupa dan sirna tidak ingat sedikitpun apa yang harus di lakukan sebelum tidur, antum tidur mendengkur begitu saja dan tidak pernah kenal apa itu muhasabah sampai kapan akhlaq busukmu di lupakan, kenapa muhasabah tidak dijadikan sebagai moment untuk perbaikan diri bukankah akhwat yang baik hanya akan mendapatkan ikhwah yang baik
Ukhti…
Pernahkah antum bercita-cita ingin mendapatkan suami ikhwan yang ideal, wajah yang manis, badan yang kekar, dengan langkah tegap dan past.
Bukankah apa yang antum pikirkan sama dengan yang ikhwan pikirkan yaitu ingin mencari istri yang solehah dan seorang mujahidah??
Kenapa tidak dari sekarang antum mempersiapkan diri menjadi seorangan mujahidah yang solehah??
Ukhti…
Apakah kebiasaan buruk wanita lain masih ada dan hinggap dalam diri antum, seperti bersikap pemalas dan tak punya tujuan atau lama-lama nonton TV yang tidak karuan dan hanya kan mengeraskan hati Sampai lupa waktu, lupa bantu orang tua, kapan akan menjadi anak yang birrul walidain, kalau memang itu terjadi jadi sampai kapan,
Mulai kapan antum akan mendapat gelar mujahidah atau akhwat solehah??
Ukhti…
Apakah pandanganmu sudah terpelihara, atau pura-pura nunduk ketika melihat seorang ikhwan dan terlepas dari itu matamu kembali jelalatan layaknya mata harimau mencari mangsa, atau tundukan pandangannmu hanya menjadi alasan belaka karena merasa berkerudung besar??
Ukhti…
Hatimu di jendela dunia, dirimu menjadi pusat perhatian semua orang, sanggupkah antum menjaga izzah yang antum punya, atau sebaliknya antum bersikap acuh tak acuh terhadap penilaian orang lain dan hal itu akan merusak citra akhwat yang lain, kadang orang lain akan mempunyai persepsi disamaratakan antara akhwat yang satu dengan akhwat yang lain, jadi kalo antum sendiri membuat kebobrokan akhlaq maka akan merusak citra akhwat yang lain
Ukhti…
Dirimu menjadi dambaan semua orang, karena yakinlah preman sekalipun, bahkan brandal sekalipun tidak menginginkan istri yang akhlaknya bobrok tapi semua orang menginginkan istri yang solehah,
Siapkah antum sekarang menjadi istri solehah yang selalu didamba-dambakan oleh semua orang..
LDK Commitment Poltekpos.
Tuesday, July 06, 2010
Indahnya sabar..
Catatan Zaki Attamami: Indahnya sabar...
Seorang dokter spesialis luka dalam Riyadh yang bernama Dr. Khalid Al Jubir berkisah ttg dirinya dan sahabatnya.
Bginilah kisahnya, swaktu kuliah dia punya seorang teman mahasiswa akademi militer, dlm semua hal dia memiliki banyak kLebihan dibanding teman-temannya yang lain. Selain baik hati, pemuda ini jg amat rajin shalat malam dan tidak pernah lalai menjalankan shalat lima waktu.
Pemuda ini lulus dgn nilai memuaskan. Tentu saja ia sangat ingin senang. Namun tak ada yang bisa menduga jalannya takdir. Suatu saat pemuda ini terserang penyakit influensa, dan sJak saat itu fisiknya menjadi lemah hingga mudah terserang berbagai macam penyakit. Karena komplikasi penyakit yang beragam, ia menjadi lumpuh. Tubuhnya tdk mampu lagi digerakkan sama sekali. Semua dokter yang menanganinya mengatakan kpd Dr. Khalid, kalau kemungkinan kesembuhan untuk pemuda itu sekitar 10% saja.
Pada saat Dr.Khalid membesuknya, ia melihat pemuda itu tak berdaya diatas ranjangnya. Dr.Khalid datang untuk menghiburnya. Namun Subhanallah, apa yang ia dapatkan justru sebaliknya, wajah pemuda itu cerah jauh dari mendung kedukaan. Pada wajah itu jelas sekali terpancar cahaya dan kilauan iman.
"Alhamdulillah, sya dlm keadaan sehat-sehat saja. Saya berdoa kepada Allah Subhanaahuwataa'ala semoga Anda lekas sembuh", kata Dr.Khalid membuka pembicaraan. Di luar dugaan pemuda itu menjawab,"Terimakasih untuk doamu. Sesunggunya saudaraku mungkin saat ini Allah tengah menghukumku karena lalai dalam menghafal Al-Qur'an. Allah menguji saya, agar saya segera menuntaskan hafalan saya. Sungguh ini adalah nikmat yang tiada terkira".
Dr.Khalid terpana mendengar jawaban menakjubkan itu. Bagaimna mungkin cobaan begitu berat yang tengah dialami pemuda itu dianggap sebagai suatu nikmat? Benar-benar ini adalah suatu pelajaran baru yang amat berharga bagi dirinya sehingga ia merasa tak berharga dihadapan pemuda itu.
Dr.khalid teringat akan sabda Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wassallam : "Sungguh mengagumkn perkara seorang mukmin, Seluruh perkaranya mengandung kebaikan. Hal ini hanya ada pada seorang mukmin. Ketika ia dikaruniai kesenangan ia bersyukur, maka hal itU baik baginya. Dan ketika ia ditimpa kesedihan, ia menghadapinya dgn sabar dan tabah, maka hal itu baik baginya". (HR Muslim)
Dr.Khalid teramat mengagumi ketabahan pemuda itu. Beberapa pekan kemudian ia membesuk sahabatnya itu, sepupu sang pemuda berkata, "Coba gerakkan kakimu, coba angkat kakimu ke atas". Pemuda itu menjawab,"Sungguh saya amat malu kepada Allah untuk terburu-buru sembuh. Jika kesembuhan itu yang terbaik bagi Allah, aku bersyukur. Namun, apabila Allah tidak memberikan kesembuhan padaku hanya agar aku tidak melangkah ke tempat maksiat aku pun bersyukur. Allah Maha Tau yang terbaik untukku.
Allahu Akbar, betapa kalimat itu sangat menggetarkan. Setelah peristiwa itu Dr.khalid menempuh progrm magisternya ke luar kota. Beberapa bln setelah itu ia kembali dan yang pertama diingatnya adalah pemuda sahabatnya itu. Dalam benaknya ia berpikir,"Paling saat ini ia sedang terbaring lemah di atas kasurnya, jika ia kemana-mana pastilah ia digotong".
Ternyata menurut teman-temannya pemuda itu sudah pindah ke ruang penyiapan utk mendapatkan pengobatan alami. Pada saat Dr.Khalid menemuinya, ia tengah duduk di kursi roda. Dr.Khalid senang sekali melihatnya hingga berkali-kali ia mengucapkan syukur.
Pemuda itu dengan spontan menyampaikan kabar gembira yang tak terduga, "Alhamdulillah saya telah menyelesaikan bacaan Al-Qur'an". katanya penuh semangat. ”Subhanallah” Dr.Khalid memekik kagum. Setiap kali membesuknya ia selalu mendapat hikmah yang semakin mempertebal keimanannya.
Tidak lama berselang, Dr.Khalid kembali pergi ke luar kota selama empat bulan. Dan selama itu pula ia tidak pernah bertemu dengan pemuda sahabatnya yang sangat tabah itu. Hingga saat ia kembali, ia menerima kenyataan yang amat sulit diterima oleh akal manusia. Namun, bagi Dzat yang Maha Tinggi, bukanlah hal yang mustahil terjadi. Jangankan hanya sakit, tulang-belulang yang telah hancur pun bisa dihidupkan kembali menjadi manusia yang utuh.
Pada waktu Dr.Khalid sedang shalat di mushalla rumah sakit itu. Tiba-tiba ia mendengar sapaan seseorang, ”Abu Muhammad!” Reflek dia menoleh dan pandangan di hapannya membuatnya terpana. Ia tak mapu mengucap sepatah kata pun. Benar, Wallahi (Demi Allah) yang berdiri di hadapannya adalah pemuda sahabatnya yang dulu lumpuh total. Namun di hadapannya kini ia dapat berjalan kembali dengan normal dan segar bugar. Allahu Akbar, sesungguhnya keimanan lah yang dapat memunculkan keajaiban.
Spontanitas, Dr. Khalid menangis. Pertama dia menangis karena terharu dan senang akan karunia Allah berupa kesembuhan utk sahabatnya itu. Kedua ia menangis utk dirinya sendiri yang selama ini lalai utk mensyukuri nikmat-nikmatNya.
Ternyata, karunia untuk sahabatnya tidak hanya sebatas itu. Ia diterima sebagai delegasi Universitas Malik Su'ud Riyadh, kerajaan Saudi Arabia untuk melanjutkan studi magisternya. ”Dr. Khalid, apa yang saya terima ini justru akan menjadi malapetaka bagi saya jika saya tidak mensyukurinya.” Paparnya kepada Dr.Khalid
Setelah tujuh tahun, pemuda itu mengunjungi Dr. Khalid kembali dalam rangka mengantar kakeknya yang terkena penyakit hati. Dan Subhanallah, ia telah menjadi seorang mayor!
Dr.Khalid kembali meneteskan airmatanya. Ia berdoa kepada Allah agar pemuda itu selalu dalam kebaikan dan sLalu istiqomah dlm Iman dan Islam. Sungguh Allah Maha Mendengar dan Mengabulkan permohonan setiap hamba-Nya...
http://www.facebook.com/n/?inbox%2Freadmessage.php&t=1410891966463&mid=29e050aG4e643d8eG11ad0fcG0&n_m=kalidam88%40yahoo.co.id
Seorang dokter spesialis luka dalam Riyadh yang bernama Dr. Khalid Al Jubir berkisah ttg dirinya dan sahabatnya.
Bginilah kisahnya, swaktu kuliah dia punya seorang teman mahasiswa akademi militer, dlm semua hal dia memiliki banyak kLebihan dibanding teman-temannya yang lain. Selain baik hati, pemuda ini jg amat rajin shalat malam dan tidak pernah lalai menjalankan shalat lima waktu.
Pemuda ini lulus dgn nilai memuaskan. Tentu saja ia sangat ingin senang. Namun tak ada yang bisa menduga jalannya takdir. Suatu saat pemuda ini terserang penyakit influensa, dan sJak saat itu fisiknya menjadi lemah hingga mudah terserang berbagai macam penyakit. Karena komplikasi penyakit yang beragam, ia menjadi lumpuh. Tubuhnya tdk mampu lagi digerakkan sama sekali. Semua dokter yang menanganinya mengatakan kpd Dr. Khalid, kalau kemungkinan kesembuhan untuk pemuda itu sekitar 10% saja.
Pada saat Dr.Khalid membesuknya, ia melihat pemuda itu tak berdaya diatas ranjangnya. Dr.Khalid datang untuk menghiburnya. Namun Subhanallah, apa yang ia dapatkan justru sebaliknya, wajah pemuda itu cerah jauh dari mendung kedukaan. Pada wajah itu jelas sekali terpancar cahaya dan kilauan iman.
"Alhamdulillah, sya dlm keadaan sehat-sehat saja. Saya berdoa kepada Allah Subhanaahuwataa'ala semoga Anda lekas sembuh", kata Dr.Khalid membuka pembicaraan. Di luar dugaan pemuda itu menjawab,"Terimakasih untuk doamu. Sesunggunya saudaraku mungkin saat ini Allah tengah menghukumku karena lalai dalam menghafal Al-Qur'an. Allah menguji saya, agar saya segera menuntaskan hafalan saya. Sungguh ini adalah nikmat yang tiada terkira".
Dr.Khalid terpana mendengar jawaban menakjubkan itu. Bagaimna mungkin cobaan begitu berat yang tengah dialami pemuda itu dianggap sebagai suatu nikmat? Benar-benar ini adalah suatu pelajaran baru yang amat berharga bagi dirinya sehingga ia merasa tak berharga dihadapan pemuda itu.
Dr.khalid teringat akan sabda Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wassallam : "Sungguh mengagumkn perkara seorang mukmin, Seluruh perkaranya mengandung kebaikan. Hal ini hanya ada pada seorang mukmin. Ketika ia dikaruniai kesenangan ia bersyukur, maka hal itU baik baginya. Dan ketika ia ditimpa kesedihan, ia menghadapinya dgn sabar dan tabah, maka hal itu baik baginya". (HR Muslim)
Dr.Khalid teramat mengagumi ketabahan pemuda itu. Beberapa pekan kemudian ia membesuk sahabatnya itu, sepupu sang pemuda berkata, "Coba gerakkan kakimu, coba angkat kakimu ke atas". Pemuda itu menjawab,"Sungguh saya amat malu kepada Allah untuk terburu-buru sembuh. Jika kesembuhan itu yang terbaik bagi Allah, aku bersyukur. Namun, apabila Allah tidak memberikan kesembuhan padaku hanya agar aku tidak melangkah ke tempat maksiat aku pun bersyukur. Allah Maha Tau yang terbaik untukku.
Allahu Akbar, betapa kalimat itu sangat menggetarkan. Setelah peristiwa itu Dr.khalid menempuh progrm magisternya ke luar kota. Beberapa bln setelah itu ia kembali dan yang pertama diingatnya adalah pemuda sahabatnya itu. Dalam benaknya ia berpikir,"Paling saat ini ia sedang terbaring lemah di atas kasurnya, jika ia kemana-mana pastilah ia digotong".
Ternyata menurut teman-temannya pemuda itu sudah pindah ke ruang penyiapan utk mendapatkan pengobatan alami. Pada saat Dr.Khalid menemuinya, ia tengah duduk di kursi roda. Dr.Khalid senang sekali melihatnya hingga berkali-kali ia mengucapkan syukur.
Pemuda itu dengan spontan menyampaikan kabar gembira yang tak terduga, "Alhamdulillah saya telah menyelesaikan bacaan Al-Qur'an". katanya penuh semangat. ”Subhanallah” Dr.Khalid memekik kagum. Setiap kali membesuknya ia selalu mendapat hikmah yang semakin mempertebal keimanannya.
Tidak lama berselang, Dr.Khalid kembali pergi ke luar kota selama empat bulan. Dan selama itu pula ia tidak pernah bertemu dengan pemuda sahabatnya yang sangat tabah itu. Hingga saat ia kembali, ia menerima kenyataan yang amat sulit diterima oleh akal manusia. Namun, bagi Dzat yang Maha Tinggi, bukanlah hal yang mustahil terjadi. Jangankan hanya sakit, tulang-belulang yang telah hancur pun bisa dihidupkan kembali menjadi manusia yang utuh.
Pada waktu Dr.Khalid sedang shalat di mushalla rumah sakit itu. Tiba-tiba ia mendengar sapaan seseorang, ”Abu Muhammad!” Reflek dia menoleh dan pandangan di hapannya membuatnya terpana. Ia tak mapu mengucap sepatah kata pun. Benar, Wallahi (Demi Allah) yang berdiri di hadapannya adalah pemuda sahabatnya yang dulu lumpuh total. Namun di hadapannya kini ia dapat berjalan kembali dengan normal dan segar bugar. Allahu Akbar, sesungguhnya keimanan lah yang dapat memunculkan keajaiban.
Spontanitas, Dr. Khalid menangis. Pertama dia menangis karena terharu dan senang akan karunia Allah berupa kesembuhan utk sahabatnya itu. Kedua ia menangis utk dirinya sendiri yang selama ini lalai utk mensyukuri nikmat-nikmatNya.
Ternyata, karunia untuk sahabatnya tidak hanya sebatas itu. Ia diterima sebagai delegasi Universitas Malik Su'ud Riyadh, kerajaan Saudi Arabia untuk melanjutkan studi magisternya. ”Dr. Khalid, apa yang saya terima ini justru akan menjadi malapetaka bagi saya jika saya tidak mensyukurinya.” Paparnya kepada Dr.Khalid
Setelah tujuh tahun, pemuda itu mengunjungi Dr. Khalid kembali dalam rangka mengantar kakeknya yang terkena penyakit hati. Dan Subhanallah, ia telah menjadi seorang mayor!
Dr.Khalid kembali meneteskan airmatanya. Ia berdoa kepada Allah agar pemuda itu selalu dalam kebaikan dan sLalu istiqomah dlm Iman dan Islam. Sungguh Allah Maha Mendengar dan Mengabulkan permohonan setiap hamba-Nya...
http://www.facebook.com/n/?inbox%2Freadmessage.php&t=1410891966463&mid=29e050aG4e643d8eG11ad0fcG0&n_m=kalidam88%40yahoo.co.id
Thursday, July 01, 2010
ciri-ciri lelaki idaman wanita muslimah
puteri lina nabihah
Jumaat, 2010 Mac 12
Assalamualaikum....
Apa khabar saudari2 sekalian...
bagaimana iman kite hari ini?? moga kite sentiasa mempertingkatkan amalan seharian dalam mencapai mardhotillah,insyaAllah...
Alhamdulillah, tahun ni adalah tahun yg sgt menggembirakan...
kenapa ye??
kerana ramai saudara mara sy yg mendirikan masjid...
Subhanallah, melengkapkn separuh dari agama...
jadi post kali ni sedikit sebanyak terkena tempias dari mereka...
ciri2 suami yg diidamkan seorg muslimah...
ciri2 suami yg diidamkan oleh penulis blog sndr...^_^mari kite renungkan...
bagi yg muslimin, boleh la tukar kepada ciri2 isteri idaman...
* Kuat agamanya walau sibuk sekalipun, solat fardu tetap terpelihara.
Utamakanlah pemuda yang taat pengamalan agamanya. Lihat saja Rasulullah menerima pinangan Saidina Ali buat puterinya Fatimah. Lantaran ketaqwaannya yang tinggi biarpun dia pemuda paling miskin. Utamakanlah pemuda yang jujur membimbing dan memelihara iman anda.
• Baik akhlaknya
Ketegasannya nyata tetapi dia lembut dan bertolak-ansur hakikatnya. Sopan tutur kata gambaran peribadi dan hati yang mulia. Rasa hormatnya pada warga tua ketara. Mudah di bawa berbincang. Tidak terlalu berahsia.
• Tegas mempertahankan maruah
Pernahkah dia menjengah ke tempat-tempat yang menjatuhkan kredibiliti dan maruahnya sebagai seorang Islam? Adakah dia jujur sebagai pelindung maruah seorang perempuan?
• Amanah
Jika dia pernah mengabaikan tugas yang diberi dengan sengaja ditambah pula salah guna kuasa, lupakan saja si dia.
• Pemurah tetapi tidak boros
Dia bukanlah kedekut tapi tahu membelanjakan wang dan harta dengan bijaksana. Setiap nikmat yang ada dikongsi bersama mereka yang berhak.
• Tidak liar matanya
Perhatikan apakah matanya kerap meliar ke arah perempuan lain yang lalu-lalang ketika berbicara. Jika ya jawabnya, dia bukanlah calon yang sesuai buat kamu.
• Terbatas pergaulan
Sebagai lelaki dia tahu dia tidak mudah jadi fitnah orang, tetapi dia tidak mengamalkan cara hidup bebas.
• Rakan pergaulannya
Rakan2 pergaulannya adalah mereka yang sepertinya. Sebaik-baik teman adalah teman yang soleh.
• Bertanggungjawab
Rasa tanggungjawabnya dapat diukur kepada sejauh mana dia memperuntukkan dirinya untuk ibu bapa dan ahli keluarganya. Jika ibubapanya hidup melarat sedang dia hidup hebat, nyata dia tidak bertanggungjawab.
• Tenang wajah
Apa yang tersimpan dalam sanubari kadang2 terpancar pada air muka. Wajahnya tenang, setenang sewaktu dia bercakap dan bertindak.
* Luas ilmu pengetahuannyadgn ilmu yg luas bukan sahaja agama, malah merangkumi bidang2 tertentu adalah sgt bagus. dari situ pendidikan anak2 akan terjamin. pandanglah ke hadapan. betapa pentingnye ilmu itu. bukan utk diri kite sahaja, malahan utk mereka disekeliling kite.
http://www.facebook.com/note.php?note_id=131853433511910&id=1772400363
Jumaat, 2010 Mac 12
Assalamualaikum....
Apa khabar saudari2 sekalian...
bagaimana iman kite hari ini?? moga kite sentiasa mempertingkatkan amalan seharian dalam mencapai mardhotillah,insyaAllah...
Alhamdulillah, tahun ni adalah tahun yg sgt menggembirakan...
kenapa ye??
kerana ramai saudara mara sy yg mendirikan masjid...
Subhanallah, melengkapkn separuh dari agama...
jadi post kali ni sedikit sebanyak terkena tempias dari mereka...
ciri2 suami yg diidamkan seorg muslimah...
ciri2 suami yg diidamkan oleh penulis blog sndr...^_^mari kite renungkan...
bagi yg muslimin, boleh la tukar kepada ciri2 isteri idaman...
* Kuat agamanya walau sibuk sekalipun, solat fardu tetap terpelihara.
Utamakanlah pemuda yang taat pengamalan agamanya. Lihat saja Rasulullah menerima pinangan Saidina Ali buat puterinya Fatimah. Lantaran ketaqwaannya yang tinggi biarpun dia pemuda paling miskin. Utamakanlah pemuda yang jujur membimbing dan memelihara iman anda.
• Baik akhlaknya
Ketegasannya nyata tetapi dia lembut dan bertolak-ansur hakikatnya. Sopan tutur kata gambaran peribadi dan hati yang mulia. Rasa hormatnya pada warga tua ketara. Mudah di bawa berbincang. Tidak terlalu berahsia.
• Tegas mempertahankan maruah
Pernahkah dia menjengah ke tempat-tempat yang menjatuhkan kredibiliti dan maruahnya sebagai seorang Islam? Adakah dia jujur sebagai pelindung maruah seorang perempuan?
• Amanah
Jika dia pernah mengabaikan tugas yang diberi dengan sengaja ditambah pula salah guna kuasa, lupakan saja si dia.
• Pemurah tetapi tidak boros
Dia bukanlah kedekut tapi tahu membelanjakan wang dan harta dengan bijaksana. Setiap nikmat yang ada dikongsi bersama mereka yang berhak.
• Tidak liar matanya
Perhatikan apakah matanya kerap meliar ke arah perempuan lain yang lalu-lalang ketika berbicara. Jika ya jawabnya, dia bukanlah calon yang sesuai buat kamu.
• Terbatas pergaulan
Sebagai lelaki dia tahu dia tidak mudah jadi fitnah orang, tetapi dia tidak mengamalkan cara hidup bebas.
• Rakan pergaulannya
Rakan2 pergaulannya adalah mereka yang sepertinya. Sebaik-baik teman adalah teman yang soleh.
• Bertanggungjawab
Rasa tanggungjawabnya dapat diukur kepada sejauh mana dia memperuntukkan dirinya untuk ibu bapa dan ahli keluarganya. Jika ibubapanya hidup melarat sedang dia hidup hebat, nyata dia tidak bertanggungjawab.
• Tenang wajah
Apa yang tersimpan dalam sanubari kadang2 terpancar pada air muka. Wajahnya tenang, setenang sewaktu dia bercakap dan bertindak.
* Luas ilmu pengetahuannyadgn ilmu yg luas bukan sahaja agama, malah merangkumi bidang2 tertentu adalah sgt bagus. dari situ pendidikan anak2 akan terjamin. pandanglah ke hadapan. betapa pentingnye ilmu itu. bukan utk diri kite sahaja, malahan utk mereka disekeliling kite.
http://www.facebook.com/note.php?note_id=131853433511910&id=1772400363
Subscribe to:
Posts (Atom)