Friday, September 17, 2010

andai aku seorang Lelaki

Andai Ku Seorang Lelaki…..





amati diriku didepan cermin


Kerudung panjang menjuntai hingga juyub


Dan jilbab wasyi’ ilal asfal menghiasi diriku


Mata ku masih sembab dan merah


Teringat bocah kecil di seret oleh tentara Amerika tanpa ampun


Tangisan dan jeritan anak perempuan yang diberondong dengan peluru


Wanita yang dilecehkan kehormatannya,


Disingkap jilbab yang melekat di tubuh dan hatinya


Seorang kakek tua dilindas kakinya dengan kendaraan tank baja tentara durjana


Hingga remuk tulang dan dagingnya


Seorang anak menangis dan bertanya pada Umminya


“Kenapa Ummi menangis?


Kemana Ayah Ummi?


Kenapa mereka membawa Ayah,


kata mereka Ayah adalah seorang teroris, benarkah itu Ummi?


Aku pernah mendengar dan melihat ditelevisi bahwa teroris itu jahat


Jika Ayah adalah seorang teroris


kenapa Ayah baik padaku?


Kenapa Ayah sering menyuapiku dan mengajariku Al-Qur’an?


Kenapa Beliau selalu berpesan padaku ‘Bertakwalah kepada Allah!!’


Jika mereka mengatakan Ayah adalah Teroris maka aku ingin seperti Ayah


Aku ingin menenteng senjata seperti Ayah.


Ummi janganlah menangis!


Aku yakin Ayah baik-baik saja karena Ayah pernah bilang padaku


‘ Sebentar lagi Ayah akan pergi ketempat yang indah dan disana dia akan membawakanku seekor merpati surga dan jilbab hijau untuk Ummi’.


Ku usap kembali air bening yang menggenang dipelupuk mata


Berapa puluh kali ku tonton film dokumenter itu


Tapi rasanya masih baru pertama kali kumenontonnya


Aku disini hanya bisa menangisi kondisi mereka


Sedang mereka wanita sebayaku sudah tak mengenakan mahkota kesuciannya lagi


Betapa masih nyamannya kondisiku


Betapa masih lelapnya tidurku


Betapa masih lahapnya makanku


Ku katakan pada kawanku….


“Aku ingin berjihad!


Aku ingin menenteng senjata!


Aku ingin membunuh tentara Amerika dan sekutunya!


Aku tak ingin mengharumkan tubuhku dengan parfum seperti para wanita rumahan


tapi aku ingin bermandikan keringat dengan debu jihad menempel disekujur tubuh!


Ku tak ingin menghias wajahku dengan make up


Tapi ku ingin mempercantik diriku dengan peluh dan debu


dengan lipstick takbir yang menghiasi bibirku yang meneteskan darah kebanggaan!”


Ha…ha…ha….


Seringai tawa sinis keluar dari mulutnya


“Ngeyel kamu…realistis dong…kamu seorang wanita…ga pantas menenteng senjata…


mendingan dirumah saja…urus dapur, kasur dan sumur, nikmati saja hidup ini mumpung masih muda!!”


ku terkulai lemas…


menyadari bahwa aku seorang wanita


yang tak bebas berkelana


terikat dengan aturan seputar wanita


yang dicipta khusus untuk mengatur kaumku


Ohhh…Tuhan….


Andai ku seorang laki-laki


Ku kan terjun ke medan jihad sekarang juga


Ku tak ingin menunda waktuku


Ku tak ingin hidupku berakhir ditempat tidur


Ku tak ingin tertawan oleh pukauan dunia yang fana


Ku tak ingin berlama-lama berada dalam zona kenyamanan


Tuhan…


Pilihlah aku menjadi tentaraMu


Jangan pandang genderku


Jangan pandang kelemah lembutanku sebagai seorang wanita


Yang tak pantas menenteng senapan dan geranat


Seperti kata kawanku


Tuhan…


Ku tak bermaksud melawan kodratku dan takdirMu


Seperti kaum feminis


Namun ku hanya seorang Hawa yang mencintaiMu


Seorang Hawa yang ingin mengamalkan kalam-Mu


Seorang Hawa yang ingin menggapai Jannah-Mu dengan berlari kencang bukan merangkak


Izinkanlah….


Ridhailah…


Wahai….kaum adam…


Beruntunglah kalian…


Perintah jihad dipercayakan pada kalian


Jangan sia-siakan kepercayaan-Nya


Ambillah sekarang juga


Jangan tunggu lagi


Sudah terlampau lama kalian berada dirumah menikmati hasil jerih payah kalian


Dan bermanja dengan istri dan anak-anak


Selamatkan saudara-saudara kita dari cengkraman para laknatullah ‘alaih


Kenakan kembali jilbab saudari-saudaraiku yang terkoyak


Jangan hiraukan suara-suara sumbang yang, menghambat perjalanan kalian


Kuatkan azzammu yaa.. para ikhwan…


Kuatkan azzammu…


Jangan biarkan azzam itu hanya sekedar dibibir


Dan diteriakkan di berbagai media


Tapi….


Buktikanlah…


Buktikanlah…


Persiapkanlah diri kalian…


Seperti apa yang dikatakanNya


Kami tungu hasil perjuangan mu…


Kami tunggu kabar kesyahidanmu…


Do’a kami menyertai kalian…wahai para peminang bidadari syurga…

No comments:

Post a Comment