“Mencintai dengan timbangan Fithrah dan bashirah, Mencintai dengan kesucian dan mata hati. Fithrah dan Bashirah yang jadi timbangannya. Yaitu, Jika kau mencintai wanita bukan karena tertipu oleh kecantikan paras wajahnya dan keelokan bentuk tubuhnya. Bukan karena tersihir oleh matanya yang berkilat – kilat indah seperti kejora. Bukan pula terpikat karena bibirnya yang ranum segar seperti mawar merekah. Juga bukan karena keindahan suaranya yang susah dilupakan. Bukan karena hartanya yang melimpah ruah. Bukan karena kehormatannya, yang kau akan jadi ikut terhormat karena menikahinya. Jika bukan karena itu semua kau mencintainya. Tapi kau mencintainya menggunakan timbangan fithrahmu, dan mata batinmu. Kau mencintainya karena merasakan kesucian jiwanya dan agamanya, dan mata batinmu condong karena kecantikan akhlak dan wataknya. Hatimu terpikat karena harumnya kalimat – kalimat yang keluar dari lidahnya. Saat itu kau telah mencintai lawan jenis dengan benar.” (dikutip dari : Dalam Mihrab Cinta, Habiburrahman El Shirazy, halaman : 263)
No comments:
Post a Comment