(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Ar-Ra'd 13 : 28)
Monday, December 13, 2010
Makhluk Hebat Itu Bernama Wanita
"Aku tidak peduli pada jumlah mereka yang banyak, di tanganku pun ada pedang yang tajam"
Itulah ungkapan Zainab Putri Rosululloh SAW tercinta yang telah dikepung oleh kaum musyrikin Quraisy yang menghalanginya keluar Mekkah. Tidak ada setitikpun keraguan maupun ketakutan dari kata yang terlontar dari lisannya, membuktikan betapa keimanan telah menghujam kuat di ruh dan sekujur tubuh serta fikiran sehingga meluapkan keberanian yang tak akan terbendung dengan kekuatan apapun. Itulah ia, sebagai salah satu contoh wanita pemberani yang Alloh lahirkan dengan penuh kemuliaan yang menghiasinya. Wanita yang diidentikkan dengan makhluk lemah, sebenarnya sangatlah berpengaruh kuat terhadap tumbuh kembangnya suatu keluarga, bangsa bahkan agama sekalipun. Makhluk yang mampu menerbitkan fajar baru bagi peradaban dunia sehingga ia menempati tempat yang khusus dan mulia di ' Dien ' ini " sebagai tiang Agama". Tegarnya Asyiah, istri Fir'aun yang tetap kuat aqidahnya di kala siksaan pedih fir'aun yang ingin diakui sebagai Tuhan di hempaskan mentah-mentah olehnya dengan mengatakan "engkau hanyalah makhluk ciptaan Alloh, Sesungguhnya aku hanya beriman kepada Alloh " adalah hal lain yang tak terbantahkan. Sehingga Rosululloh SAW tercinta berkata tentangnya " Wanita-wanita terbaik sepanjang sejarah adalah Maryam binti Imran, Khadijah binti Khuwailid, Fahtimah binti Muhammad, dan Asiyah, Istri Fir'aun ". Ini adalah bukti persetujuan dan pengakuan Nabi, betapa mulianya Asyiah, yang mampu berkata " tidak " ketika wanita yang lain berkata " iya ". Di masa kini, sungguh suatu hal yang mungkin sulit menemukannya akan tetapi sebenarnya ia tetaplah ada. Ia mawar terpilih diantara jutaan bunga harum yang bermekaran di taman. Hingga dikisahkan seorang nama dalam sejarah perjuangan Indonesia, mu'minah sejati bernama Raden Ajeng Kartini. Betapa teguh pendiriannya sebagai seorang muslimah yang memiliki pemahaman yang baik setelah ia pernah terpuruk sebelumnya karena hasutan misionaris. Ia torehkan dalam tinta penuh keberanian di suratnya. semoga artikel ini bisa memberikan kita inspirasi, bahwa betapa besarnya peran seorang wanita dalam kehidupan ini, baik itu di keluarga, masyarakat, dan dalam aktifitas lainnya, yang dapat memberi pengaruh besar untuk perubahan. Rumah Zakat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment